STRATEGI KOMUNIKASI SERTIFIKASI PRODUK HALAL DAERAH MINORITAS MUSLIM (Studi Deskriptif pada Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur)

Nur Aini Rizky Syaban, NIM.: 20107030112 (2024) STRATEGI KOMUNIKASI SERTIFIKASI PRODUK HALAL DAERAH MINORITAS MUSLIM (Studi Deskriptif pada Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (STRATEGI KOMUNIKASI SERTIFIKASI PRODUK HALAL DAERAH MINORITAS MUSLIM (Studi Deskriptif pada Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur)) 20107030112_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA-1.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (STRATEGI KOMUNIKASI SERTIFIKASI PRODUK HALAL DAERAH MINORITAS MUSLIM (Studi Deskriptif pada Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur)) 20107030112_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR-1.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas strategi komunikasi sertifikasi produk halal di daerah minoritas Muslim, Kabupaten Flores Timur. Pelaksanaan sertifikasi menghadapi tantangan, seperti rendahnya pemahaman masyarakat tentang produk halal dan adanya salah persepsi terhadap istilah "halal," di masyarakat non-Muslim. Berangkat dari permasalahan diatas, peneliti merumuskan masalah bagaimana strategi komunikasi sertifikasi produk halal daerah minoritas muslim khususnya pada Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori Harold Lasswell, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi komunikasi sertifikasi halal daerah minoritas muslim yang dilakukan Kementerian Agama yakni; 1) Strategi pemilihan komunikator, menetapkan Kepala Kementerian Agama, Kepala Seksi Bimas Islam, dan penyelia halal. 2) Strategi penyusunan dan penyajian pesan, difokuskan pada jaminan keamanan dan kesehatan produk, sertifikasi halal membuka peluang yang lebih besar, proses sertifikasi halal didampingi pihak kementerian agama dan menampilkan visual yang menarik. 3) Strategi pemilihan dan perencanaan media, diantaranya brosur, website, Instagram, dan Facebook. 4) Strategi pemilihan dan pengenalan khalayak, berdasarkan pada karakteristik sosial, budaya dan ekonomi. Namun, strategi ini masih perlu perbaikan, penyajian pesan harus lebih kontekstual, menggunakan narasi inklusif yang menghormati budaya lokal tanpa menghilangkan substansi kehalalan. Perencanaan media harus lebih adaptif terhadap pola komunikasi masyarakat setempat, seperti pemanfaatan forum adat. Pengelompokan khalayak sasaran juga perlu dilakukan secara lebih terorganisir.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item