NIRKEKERASAN DALAM PUIS-PUISI FADWA TUQAN: KAJIAN ADAB AL-MUQAWAMAH

Fadhilah Rahmawati, NIM.: 20201011016 (2024) NIRKEKERASAN DALAM PUIS-PUISI FADWA TUQAN: KAJIAN ADAB AL-MUQAWAMAH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NIRKEKERASAN DALAM PUIS-PUISI FADWA TUQAN: KAJIAN ADAB AL-MUQAWAMAH)
20201011016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (NIRKEKERASAN DALAM PUIS-PUISI FADWA TUQAN: KAJIAN ADAB AL-MUQAWAMAH)
20201011016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nirkekerasan dalam puisipuisi perlawanan Fadwā Ṭūqān dengan menggunakan kajian adab almuqāwamah. Adab al-muqāwamah atau sastra perlawanan merujuk pada karya sastra yang mengungkapkan penolakan terhadap sesuatu secara mendalam. Karya sastra sebagai sarana perlawanan sejalan dengan wujud nirkekerasan, yaitu perlawanan tanpa kekerasan. Berawal dari korelasi tersebut, maka penelitian ini merumuskan beberapa masalah, yakni simbol nirkekerasan dengan bentuk protes dan persuasi dalam diksi dan gaya bahasa sebagai wujud perlawanan dalam puisi, menguraikan konsep manusia, bumi, dan tanaman dalam puisi, serta latar belakang kemunculan ideologi perlawanan dalam puisi-puisi Fadwā Ṭūqān. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif-kualitatif dengan sumber data puisi-puisi Fadwā Ṭūqān berjudul Ḥamzah, Ḥurriyyatu Sya’b, dan Unsyūdah aṣ- Ṣairūrah. Hasil penelitian ini menunjukkan diksi yang digunakan sebagai simbol nirkekerasan dengan metode protes dan persuasi ialah menggunakan kata kerja (fi’l) yang bermakna denotatif yakni secara eksplisit bermakna perlawanan dan persuasi (ajakan) serta kata benda (ism) yang menjadi tuntutan dalam perlawanan atau cita-cita. Adapun secara implisit makna perlawanan dan persuasi disimbolkan melalui ungkapan dengan berbagai gaya bahasa seperti majas meafora, ironi (at- Ta’rīḍ), hiperbola (Al-Mubᾱlagah), eufemisme (al-mubaddaliyyah), dan majas personifikasi. Adapun konsep “manusia” dalam puisi digambarkan sebagai masyarakat yang tulus dan sederhana, bangsa yang menderita, para pejuang ulung, dan berjiwa nasionlis. Sementara konsep “bumi” atau “tanah” digambarkan sebagai tanah yang hancur serta sumber kekuatan perjuangan masyarakat Palestina dalam melawan Israel. Adapun konsep “tanaman” digambarkan sebagai sumber penghidupan Palestina, kehidupan itu sendiri, dan simbol semangat serta harapan. Kemunculan puisi-puisi Fadwā Ṭuqān dengan ideologi perlawanan dilatarbelakangi oleh berbagai peristiwa yang dialami Fadwā Ṭuqān. Yang pertama ialah kepedihan hidup Fadwā Ṭuqān sebagai seorang individu. Kepedihannya disebabkan oleh dua hal yakni keberadaannya di lingkup keluarga yang patriarkis serta tekanan psikologis yang dialaminya karena penjajahan Israel. Yang kedua ialah kondisi sosio-historis Palestina saat perang antara Arab- Palestina dan Israel. Kondisi ini meliputi berbagai bentuk penderitaan yang dialami Palestina, yakni pengusiran dari tanah air mereka, pemenjaraan kepada mereka, serta pemusnahan seca sistematis yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap mereka.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information / Supervisor: Prof. Dr. Yulia Nasrul Latifi, S.Ag., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Nirkekerasan, Sastra Perlawanan, Fadwa Ṭuqan, Palestina
Subjects: 800 Sastra (Literature) > 890 Sastra Lain-lain > 892.7 Arabic Literatures/Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 23 Jan 2025 14:21
Last Modified: 23 Jan 2025 14:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69643

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum