Azzura Fathanul Umara, NIM.: 19105050014 (2024) PEMBAYARAN UTANG DENGAN MENYESUAIKAN TINGKAT INFLASI DALAM PERSPEKTIF HADIS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PEMBAYARAN UTANG DENGAN MENYESUAIKAN TINGKAT INFLASI DALAM PERSPEKTIF HADIS)
19105050014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
![]() |
Text (PEMBAYARAN UTANG DENGAN MENYESUAIKAN TINGKAT INFLASI DALAM PERSPEKTIF HADIS)
19105050014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas konsep utang piutang dalam perspektif hadis Nabi Muhammad saw. dengan fokus pada pemahaman, implikasi moral, dan etika yang mendalam terkait transaksi tersebut. Utang piutang adalah salah satu bentuk transaksi sosial yang dikenal luas dalam masyarakat dan telah dibahas secara rinci dalam ajaran Islam, terutama melalui hadis. Dalam konteks Islam, utang piutang lebih dari sekadar transaksi ekonomi, ia merupakan perwujudan dari kebaikan sosial, tolongmenolong, dan tanggung jawab antarindividu. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana Islam memandang utang piutang berkaitan dengan adanya inflasi mata uang menggunakan metode penelitian hadis tematik. Hadis-hadis yang menjadi dasar dalam penelitian ini mengungkapkan beberapa prinsip utama terkait utang piutang. Pertama, Islam menekankan pentingnya niat baik dalam berutang maupun dalam memberikan utang. Utang harus dikembalikan, karena menyangkut hak orang lain (hak adami), dan tidak dapat diselesaikan hanya dengan taubat kepada Allah. Kedua, utang piutang yang dilakukan tanpa niat mengembalikan atau yang dilakukan dengan sengaja menunda pembayarannya, dianggap sebagai perbuatan zalim. Rasu>lullah saw. menekankan bahwa seseorang yang tidak membayar utang dapat tertahan dari surga meskipun ia memiliki amal ibadah yang baik. Ini menegaskan bahwa utang adalah tanggung jawab moral yang serius. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji fenomena inflasi dan dampaknya terhadap pembayaran utang. Dalam konteks ekonomi modern, fluktuasi nilai mata uang menjadi tantangan dalam pengembalian utang dengan nilai yang sama seperti saat dipinjam. Islam, melalui hadis-hadis Nabi , tidak secara langsung membahas inflasi karena pada zaman Rasulullah saw., transaksi ekonomi dilakukan dengan dinar dan dirham yang terbuat dari emas dan perak, yang nilainya stAbil. Namun, dalam dunia modern yang menggunakan uang fiat, tantangan inflasi menjadi lebih relevan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, pandangan ulama tentang pembayaran utang dalam kondisi inflasi dibahas, termasuk beberapa pandangan yang membolehkan penyesuaian pembayaran utang sesuai dengan perubahan nilai mata uang.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Achmad Dahlan, Lc., M.A. |
Uncontrolled Keywords: | debt; contextualization of Hadiths; utang piutang; matan hadits |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.21 Ilmu Hadis |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 24 Jan 2025 11:01 |
Last Modified: | 24 Jan 2025 11:01 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69688 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |