HADIS-HADIS TENTANG LARANGAN IKHTILAT (Studi Ma’anil Hadis)

Luvi Nur Anisa, NIM.: 19105050089 (2024) HADIS-HADIS TENTANG LARANGAN IKHTILAT (Studi Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HADIS-HADIS TENTANG LARANGAN IKHTILAT (Studi Ma’anil Hadis))
19105050089_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (HADIS-HADIS TENTANG LARANGAN IKHTILAT (Studi Ma’anil Hadis))
19105050089_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Ikhtilat yang secara bahasa berarti percampuran, merujuk pada interaksi antara laki-laki dan perempuan yang tidak diatur sesuai dengan syari’at Islam. Setiap menusia sebagai mekhluk sosial saling membutuhkan satu sama lain sehingga akan terjadi interaksi antar sesama makhluk hidup. Proses interaksi dapat dilakukan oleh individu dengan individu lainnya atau dapat juga dilakukan oleh individu dengan kelompok. Karena secara alamiah manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup menyendiri tanpa makhluk lain, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepentingannya menusia selalu hidup bermasyarakat. Syari’at Islam telah mengatur tata cara berinteraksi yang baik dan batasan-batasan dalam berinteraksi. Oleh karena itu, penelitian ini disajikan untuk membahas pemahaman dan kualitas hadis-hadis yang berkaitan dengan ikhtilāṭ dengan mempertimbangkan segi kontekstual hadis agar dapat memberikan suatu pemahaman yang adil. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teori ma’anil hadis Yusuf Al-Qardhawi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis isi dan makna hadis, baik dari segi keaslian sanad maupun pemahaman terhadap matan. Bentuk penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) karena penelitian ini bersifat kepustakaan, data yang digunakan menggunakan dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Hasil dari penelitian ini pertama, ditinjau dari segi kualitas sanad hadis, maka hadis-hadis yang berkaitan dengan ikhtilāṭ tergolong shahih karena telah memenuhi syarat keshahihan sanad yakni sanadnya bersambung (Ittishal al-sanad), diriwayatkan oleh periwayat yang adil, diriwayatkan oleh periwayat yang d}aba}t t, terhindar dari syaz (janggal) dan ‘illat (cacat). Sedangkan dari kualitas matan, hadis-hadis yang berkaitan dengan ikhtilāṭ juga berstatus shahih karena hadis tersebut tidak bertentangan dengan al-Qur’an, hadis lainnya, dan akal sehat. Kedua, hadis tentang larangan ikhtilāṭ dapat dipahami sebagai petunjuk Nabi SAW untuk menjaga kehormatan dan kesucian akhlak. Namun, penerapannya dalam konteks masa kini memerlukan penyesuaian yang tetap berlandaskan prinsip syari’at. Dalam situsi tertentu, interaksi antara laki-laki dan perempuan menjadi tak terhindarkan, seperti di tempat kerja atau pendidikan, tetapi harus tetap dijaga menurut batasan-batasan interaksi yang sesuai dengan syari’at Islam, seperti menutup aurat, menjaga pandangan, dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Achmad Dahlan, Lc., M.A.
Uncontrolled Keywords: Hadis; Ikhtilaṭ; Yusuf Al-Qardhawi
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.21 Ilmu Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 05 Feb 2025 09:10
Last Modified: 05 Feb 2025 09:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69813

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum