FASAKH NIKAH SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN TERHADAP PEREMPUAN (STUDI PANDANGAN SAYYID ABU BAKR SYATA DALAM KITAB I'ANAH AL-TALIBIN)

Al Malik Farhanudin, NIM.: 20103050014 (2024) FASAKH NIKAH SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN TERHADAP PEREMPUAN (STUDI PANDANGAN SAYYID ABU BAKR SYATA DALAM KITAB I'ANAH AL-TALIBIN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FASAKH NIKAH SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN TERHADAP PEREMPUAN (STUDI PANDANGAN SAYYID ABU BAKR SYATA DALAM KITAB I'ANAH AL-TALIBIN))
20103050014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (FASAKH NIKAH SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN TERHADAP PEREMPUAN (STUDI PANDANGAN SAYYID ABU BAKR SYATA DALAM KITAB I'ANAH AL-TALIBIN))
20103050014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang fasakh nikah sebagai bentuk perlindungan terhadap perempuan (Studi Pandangan Sayyid Bakri Syata’ dalam kitab I'anah Al-Ṭalibīn). Dalam konteks hukum Islam, fasakh dapat diajukan oleh istri sebagai haknya, terutama jika suami tidak memenuhi nafkah, tempat tinggal, atau mahar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alasan diadakannya hukum fasakh dalam syariat Islam dan bagaimana hal tersebut memberikan perlindungan bagi perempuan. Melalui penelitian pustaka dengan pendekatan agensi perempuan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hak perempuan dalam fasakh nikah sebagai bentuk perlindungan terhadap perempuan menurut pandangan Sayyid Abu Bakr Usman bin Muhammad Syaṭa’ Ad-Dimyaṭi dalam kitab I'anah Al-Ṭalibīn. Serta alasan diadakannya hukum fasakh nikah setidaknya menurut pandangan Sayyid Abu Bakr Usman bin Muhammad Syaṭa’ Ad-Dimyaṭi dalam kitab I'anah Al-Ṭalibīn. Penelitian ini menggunakan sumber data primer berupa sebuah kitab fikih klasik yang dikarang oleh Sayyid Bakri Syata’ yang berjudul I'anah Al-Ṭalibīn. Berdasarkan hasil analisis menggunakan perspektif agensi perempuan, fasakh nikah dalam kitab I'anah Al-Ṭalibīn memberikan landasan hukum yang menjauhkan perempuan dari mudarat yang ada dalam pernikahan. Hak perempuan untuk dapat mengajukan fasakh merepresentasikan adanya ruang agensi dalam sistem hukum Islam. Meskipun struktur patriarki membatasi praktik fasakh, Sayyid Bakr Syata’ menegaskan bahwa fasakh bertujuan untuk menghindarkan perempuan dari kemudaratan, analisis ini menempatkan dan menentukan posisi perempuan dalam rumah tangga bukan hanya sebagai objek hukum seperti halnya talak, namun sebagai agen aktif yang memiliki hak untuk menentukan jalannya pernikahan pula.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Dr. Ahmad Bunyan Wahib, M.Ag., M.A.
Uncontrolled Keywords: fasakh nikah; I'anah Al-Ṭalibin; Abu Bakr Shata'; women's agency
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 305.4 Perempuan-Sosial
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1) > Hukum Keluarga
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 06 Feb 2025 11:57
Last Modified: 06 Feb 2025 11:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69862

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum