PERBANDINGAN PENAFSIRAN HAMKA DAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG TAMANNI DALAM AL-QUR’AN

Puji Izzatulbuhtiah, NIM.: 21105030079 (2025) PERBANDINGAN PENAFSIRAN HAMKA DAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG TAMANNI DALAM AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERBANDINGAN PENAFSIRAN HAMKA DAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG TAMANNI DALAM AL-QUR’AN)
21105030079_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PERBANDINGAN PENAFSIRAN HAMKA DAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG TAMANNI DALAM AL-QUR’AN)
21105030079_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini memaparkan mengenai Angan-angan dalam Al-Qur'an yang disebut dengan tamannī menurut dua mufasir yaitu, Hamka dan M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Misbah. Kedua mufasir ini memberikan kontribusi penting dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga penafsiran mereka menawarkan berbagai perspektif mengenai makna tamannī dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggali perbedaan dan persamaan dalam pemahaman mereka, serta relevansi tafsir tersebut di zaman sekarang, di mana perkembangan teknologi dan media sosial dapat memperburuk dampak negatif angan-angan, seperti kecemasan, overthinking, dan ketidakpuasan, terutama di kalangan generasi muda. Angan-angan bisa berdampak positif atau negatif, tergantung pada cara menghadapinya. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menerima takdir dengan ikhlas dan bersyukur, tanpa terjebak dalam angan-angan duniawi yang dapat menimbulkan kebingungan dan masalah psikologis. Penelitian ini menemukan bahwa angan-angan dalam Al-Qur’an merupakan keinginan tanpa usaha yang maksimal untuk mencapainya. Persamaan dalam penafsiran kedua mufasir tentang angan-angan yang harus seimbang dengan usaha dan do’a. Angan-angan hanya sebagai penyakit hati seperti iri dan dengki jika tidak diiringi dengan usaha yang nyata untuk mencapainya. Dilihat dari perbedaan sumber refrensi dalam penafsiran serta tokoh-tokoh yang mempengaruhi pemikiran serta penafsiran, maka Tafsir Al-Azhar memberi ruang bagi angan-angan yang kreatif dan produktif, sementara Tafsir Al-Misbah lebih menekankan pentingnya menjaga angan-angan agar tetap realistis dan terkendali. Pesan ini relevan dalam membantu generasi saat ini untuk menjaga kesehatan mental, menghindari perbandingan sosial yang merugikan, dan fokus pada pengembangan diri yang lebih mendalam. Dalam Fase Quarter Life Crisis (QLC) sering kali menyebabkan kecemasan dan overthinking, terutama karena perbandingan sosial. Oleh karena itu, penting untuk lebih fokus pada diri sendiri, bersyukur, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Mengajarkan pentingnya hidup seimbang, dengan memperhatikan dunia dan akhirat, serta berusaha keras sesuai takdir Allah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Prof. Dr. Muhammad
Uncontrolled Keywords: Tamanni , Tafsir Hamka, Tafsir M. Quraish Shihab
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 17 Feb 2025 09:32
Last Modified: 17 Feb 2025 09:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70117

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum