ANALISIS GENDER DALAM TAFSIR SALAFI ONLINE (TELAAH PENAFSIRAN USTAZ ZAENAL ABIDIN ATAS QS. AN-NISA [4]: 1, 3, 19-20, 34, 56-57 DI YOUTUBE)

Mirza Abdul Hakim, NIM.: 22205031020 (2024) ANALISIS GENDER DALAM TAFSIR SALAFI ONLINE (TELAAH PENAFSIRAN USTAZ ZAENAL ABIDIN ATAS QS. AN-NISA [4]: 1, 3, 19-20, 34, 56-57 DI YOUTUBE). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS GENDER DALAM TAFSIR SALAFI ONLINE (TELAAH PENAFSIRAN USTAZ ZAENAL ABIDIN ATAS QS. AN-NISA [4]: 1, 3, 19-20, 34, 56-57 DI YOUTUBE))
22205031020_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS GENDER DALAM TAFSIR SALAFI ONLINE (TELAAH PENAFSIRAN USTAZ ZAENAL ABIDIN ATAS QS. AN-NISA [4]: 1, 3, 19-20, 34, 56-57 DI YOUTUBE))
22205031020_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Penafsiran di media sosial telah menyebar luas, banyak dari konten tersebut mewakili budaya patriarki. Salah satu penafsir media sosial yang cukup berpengaruh adalah Ustaz Zaenal Abidin. Melalui akunnya, Ustaz Zaenal Abidin mendakwahkan tafsir yang sesuai dengan manhaj salafi. Meski kelompok salafi kerap dianggap ultra-konservatif, keterbukaan mereka terhadap media sosial menunjukkan adanya keterbukaan dan dinamika internal. Akan tetapi dalam penafsirannya Ustaz Zaenal Abidin justru memperkuat ketidakadilan gender, membatasi peran perempuan dan bertentangan dengan citra moderasi yang diklaim oleh salafi. Kontradiksi ini menunjukkan perlunya kajian mendalam terhadap bentuk ketidakadilan gender dalam penafsiran Ustaz Zaenal Abidin tersebut. Untuk menjawab persoalan ketidakadilan gender yang terdapat dalam penafsiran Ustaz Zaenal Abidin tersebut, penulis menggunakan teori analisis gender yang dicetuskan oleh Mansour Fakih. Basis penelitian ini adalah studi literatur yang menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui bentuk-bentuk ketidakadilan dalam penafsiran Ustaz Zaenal Abidin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran Ustaz Zaenal Abidin atas ayat penciptaan manusia (Qs. An-Nisa> [4] : 1), pernikahan (Qs. An-Nisa> [4] : 3, Qs. An-Nisa> [4] : 19-20), kepemimpinan (Qs. An-Nisa> [4] : 34), dan balasan bagi orang yang kufur dan beriman (Qs. An-Nisa> [4] : 56-57) merefleksikan manhaj salafi yang masih konservatif dan tekstualis. Padahal manhaj tersebut sudah tergolong modernis karena mengikuti perkembangan zaman, namun ternyata keterbukaan tersebut belum diterapkan secara konsisten terutama dalam penafsirannya. Bentuk ketidakadilan dalam penafsiran Ustaz Zaenal Abidin ada 5 bentuk yaitu stereotipe (perempuan itu masalah, perempuan adalah sosok syaitan, perempuan mahluk irrasional dan susah dimengerti), kekerasan verbal (penyandangan kata pengecut, pelit dan induk syaitan pada perempuan), peningkatan beban kerja (perempuan lebih banyak mengalokasikan waktu dan tenaga untuk pekerjaan domestik), marginalisasi (perempuan sholehah adalah perempuan yang fokus pada pekerjaan domestik saja), dan subordinasi (perempuan dianggap tidak penting dan tidak boleh memimpin karena kekurangan dari segi fisik dan emosionalnya). Secara epistemologinya, penyebabnya antara lain : sumber penafsirannya struktural-deduktif (teks, akal, dan realitas menghegemoni satu sama lain), pendekatannya hanya pendekatan linguistik, tidak menggunakan pendekatan analisis gender dan tidak terbuka pada pendapat yang tidak satu paham dengannya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information / Supervisor: Dr. Robby Habiba Abror, S.Ag., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Ustaz Zaenal Abidin, Salafi, Gender
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 18 Feb 2025 11:00
Last Modified: 18 Feb 2025 11:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70131

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum