Indri Nur Hayati, NIM.: 22205032052 (2025) INTERPRETASI MA’NA CUM MAGHZA TERHADAP QS. SABAʾ [34]: 15-19. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (INTERPRETASI MA’NA CUM MAGHZA TERHADAP QS. SABAʾ [34]: 15-19)
22205032052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
|
Text (INTERPRETASI MA’NA CUM MAGHZA TERHADAP QS. SABAʾ [34]: 15-19)
22205032052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Kemakmuran sebuah negara yang tidak disyukuri disertai dengan pengabaian tanggung jawab spiritual bisa membawa kehancuran terekam dalam QS. Saba’ [34]: 15-19 yang menceritakan kisah kaum Saba’, sebuah peradaban pada tahun 750-115 SM yang dikenal dengan kemakmurannya namun hancur akibat kufur nikmat dan pengabaian terhadap perintah Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna historis (al-Ma’na at-TarikhI), signifikansi historis (al-Maghza at-tarikhI) dan signifikansi fenomenal dinamis (al-Maghza al-Mutaharrik al-Muʾaṣir) dari QS. Saba’ [34]: 15-19 melalui pendekatan Ma’na cum Maghza dengan menggunakan metode library research. Hasil penelitian ini adalah; makna historis (al-Ma’na at-TarikhI) QS. Saba’ [34]: 15-19 menunjukkan bahwa syukur menjadi center dari rangkaian ayat, sehingga pemaknaan atas tiap-tiap kenikmatan kaum saba’ yang tercantum dalam ayat harus melibatkan konsep syukur dan harus diimplementasikan baik secara lisan maupun tindakan; siginifikansi historis (al-Maghza at-tarikhI) QS. Saba’ [34]: 15-19 adalah pertama, dalam menikmati kemakmuran baik berupa sumber daya alam, lahan yang subur, teknologi yang maju harus diiringi dengan perilaku syukur sehingga bisa menjauh dari sikap malas atau keserakahan yang bisa membawa kehancuran; kedua, mengimplementasikan perilaku syukur merupakan bagian dari tanggung jawab spiritual dan sosial sehingga terjadi keseimbangan antara kemakmuran material, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai spiritual untuk mencegah kehancuran masyarakat; signifikansi dinamis kontemporer (al-Maghza al-Mutaharrik al-Muʾaṣir) dari QS. Saba’ [34]: 15-19 mencakup empat aspek utama: Psikologi, pentingnya syukur untuk menghindari rasa kurang; Sosial, membentuk masyarakat madani dengan ketaatan; Agama, menyeimbangkan kenikmatan duniawi dan spiritual; serta Pelestarian Alam, menjaga keberlanjutan ekonomi dan stabilitas sosial melalui pengelolaan lingkungan yang baik.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Ali Imran, S. Th.I, M. S.I |
| Uncontrolled Keywords: | Kemakmuran, Saba’, Syukur, Keberlanjutan |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 19 Feb 2025 09:06 |
| Last Modified: | 19 Feb 2025 09:06 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70157 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
