HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 1 BANTUL

Aldinol Dedy Wicaksono, NIM.: 21104080019 (2025) HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 1 BANTUL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 1 BANTUL) 21104080019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 1 BANTUL) 21104080019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu memiliki tingkat kecerdasan emosional dan kepercayaan diri yang berbeda dengan individu yang lainnya, ada yang penuh dan ada juga yang merasa kurang. Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi mampu mengendalikan dirinya dengan sangat baik dalam keadaan apapun, sehingga ia akan memiliki kemampuan untuk terampil menenangkan dirinya, terampil memusatkan perhatian, lebih baik dalam menjalin hubungan dengan orang lain, mampu lebih baik dalam memahami orang lain dan kemampuan akademik menjadi lebih baik. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan emosi yang rendah maka ia akan lebih sulit dalam mengekspresikan emosinya, sehingga individu yang kecerdasan emosinya rendah cenderung memiliki sifat keras kepala, sulit bergaul, mudah frustasi, menutup diri, tidak percaya dengan orang lain, kurang peka dengan keadaan sekitar, dan cenderung putus asa jika mengalami stress. Oleh karena itu, kecerdasan emosional setiap individu juga dapat menambah tingkat kepercayaan diri terhadap individu tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap rasa percaya diri peserta didik kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Jenis penelitian ini adalah penelitian menggunakan jenis pendekatan kuantitatif inferensial dengan metode korelasional. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi : kecerdasan emosional dan percaya diri yang diambil dari hasil pengisian angket yang diberikan kepada peserta didik kelas V A di MIN 1 Bantul yang berjumlah 26 peserta didik, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian melalui pengujian hipotesis dengan analisis regresi linear sederhana, dikatakan memiliki hubungan yang signifikan jika hipotesis alternatif (Ha) memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 Hasil penelitian, analisis data dapat dilakukan terkait hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Percaya Diri peserta didik kelas V A di MIN 1 Bantul. Data yang dihasilkan berdasarkan analisis uji regresi sederhana dengan aplikasi SPSS ver. 25 for Windows menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak karena hasil perhitungan nilai signifikansi regresi sebesar 0,005, yang artinya kurang dari 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan bersifat positif yang lemah antara kecerdasan emosional dengan rasa percaya diri peserta didik. Dalam tabel korelasi determinasi juga sudah memperlihatkan bahwa besarnya pengaruh antara variabel bebas (Kecerdasan Emosional) dengan variabel terikat (Percaya Diri) sebesar 29%. Regresi dapat dilihat dari koefisien regresi X sebesar 0,521 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai Kecerdasan Emosional, maka nilai Percaya Diri bertambah sebesar 0,521, jadi koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif. Hubungan bernilai positif ini berarti semakin tinggi kecerdasan emosional maka, semakin tinggi juga rasa percaya diri peserta didik. Sebaliknya jika semakin rendah kecerdasan emosional maka, semakin rendah pula rasa percaya diri peserta didik. Apabila siswa yang memiliki rasa percaya diri yang rendah, maka akan dapat menyebabkan anak tersebut kesulitan dalam hal berinteraksi dengan orang lain bahkan juga bisa kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap siswa harus belajar bagaimana cara mengendalikan rasa percaya diri agar peserta didik tersebut dapat berinteraksi dengan sesama.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item