Ahmad Mujtahidin, NIM.: 201050300133 (2025) KONSEP ISRAF DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONSEP ISRAF DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI)
20105030133_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
![]() |
Text (KONSEP ISRAF DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI)
20105030133_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Umat muslim memiliki kewajiban menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah SWT yang telah tercantum di dalam Al-Qur’an termasuk dalam hal penggunaan harta. Pola kehidupan masyarakat modern ini seakan telah diatur oleh sistem yang mempermudah kehidupan sehingga mendorong manusia bersikap konsumtif yang dapat menyebabkan berlebihan dalam segala hal termasuk penggunaan harta. Islam mengatur hal tersebut dengan term israf, yaitu larangan untuk berlebih-lebihan sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’a>n di antaranya QS. Al-A’raf [7]: 31, QS. Al-An’am [6]: 141, dan QS. Al-Furqan [25]: 67. Dalam hal ini, penulis mencoba mengkaji dan menjelaskan isra>f dengan teori tafsir maqasidi Abdul Mustaqim . Penelitian ini membahas konsep israf dalam Al-Qur’a>n dengan perspektif tafsir maqasidi sebagai tujuan untuk mengetahui penafsiran israf dalam Al-Qur’an dari para mufassir dan aspek-aspek maqasid Al-Qur’an yang terkandung di dalam israf dengan lebih memfokuskan pada term israf dalam hal konsumsi atau penggunaan harta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan teori tafsir maqa>s}idi yang ditawarkan oleh Abdul Mustaqim yang mengedepankan cara berpikir logis dan kritis sehingga ditemukan tujuan dan maksud sebuah aturan. Hasil dari penelitian ini bahwasanya isra>f adalah segala hal perbuatan yang dilakukan dengan tidak sewajarnya atau melewati batas kelaziman. Adapun penafsiran kata isra>f secara umum, dimaknai mufassir hampir sama, yaitu berlebih-lebihan, atau melampaui batas. Mulai dari mufassir klasik pertengahan dan modern memandang penafsiran kata israf hanya saling melengkapi untuk menjelaskan konteks-konteks tertentu sesuai dengan perkembangan zaman. Berdasarkan penafsiran kata israf dalam perspektif tafsir maqasidi, kata israf juga dimaknai dengan melampui batas atau berlebihan dalam melakukan suatu hal sehingga berpotensi menyimpang. Tujuan dari larangan isra>f ini adalah untuk menjaga kemaslahatan umat, menghindari perbuatan yang merusak diri sendiri, orang lain bahkan lingkungan sekitar serta untuk mewujudkan nilai-nilai fundamental Al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Muhammad Hidayat Noor, S.Ag M.Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Israfe; Tafsir Maqasidi; tabzir |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 10 Mar 2025 12:59 |
Last Modified: | 10 Mar 2025 12:59 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70503 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |