Wahid Hasyim Anna’im, NIM.: 21103050061 (2025) ANALISIS PERCERAIAN PADA PASANGAN EARLY MARRIAGE (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANTUL NOMOR 682/Pdt.G/2023/PA.Btl ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (ANALISIS PERCERAIAN PADA PASANGAN EARLY MARRIAGE (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANTUL NOMOR 682/Pdt.G/2023/PA.Btl ))
21103050061_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (ANALISIS PERCERAIAN PADA PASANGAN EARLY MARRIAGE (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANTUL NOMOR 682/Pdt.G/2023/PA.Btl ))
21103050061_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Early marriage merupakan pernikahan oleh individu atau pasangan yang belum mencapai usia minimal sesuai ketetapan hukum atau berusia kurang dari 18 tahun. Dampak-dampak negatif early marriage meliputi ketidaksiapan finansial, ketidaksiapan mental, kurangnya pengalaman hidup, serta tekanan sosial dari masyarakat seringkali berujung pada konflik dan berakhir dalam perceraian. Perceraian yang terjadi pada pasangan early marriage memiliki dampak luas yang tidak hanya dirasakan oleh individu yang terlibat, tetapi juga oleh anak, keluarga, dan masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perceraian dapat terjadi pada pasangan early marriage dengan menggunakan studi kasus Putusan Pengadilan Agama Bantul Nomor 682/Pdt.G/2023/PA.Btl. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan peran kematangan emosi dalam perceraian pasangan early marriage. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yakni dengan menggunakan Putusan Pengadilan Agama Bantul Nomor 680/Pdt.G/2023/PA.Btl. Sementara itu sumber data pendukung yang digunakan dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dengan pelaku, hakim dan psikolog. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peran kematangan emosi dalam perceraian pasangan early marriage pada Putusan Pengadilan Agama Bantul Nomor 680/Pdt.G/2023/PA.Btl. Secara eksplisit menyebutkan bahwa perceraian pada pasangan ini dipicu oleh konflik ekonomi. Namun setelah dilakukan analisis lebih mendalam, terungkap bahwa ada peran ketidakmatangan emosional yang menyebabkan konflik ekonomi berlarut-larut. Ketidakmatangan emosional ini ditandai dengan ketidakmampuan keduanya dalam mengelola emosi, berempati, menahan amarah dan beradaptasi dengan kehidupan dalam rumah tangga. Kondisi ini menyebabkan problematika dan konflik rumah tangga yang kompleks dan sulit menemukan jalan keluar sehingga berakhir pada perceraian.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Taufiqurohman, S.H., M.H. |
| Uncontrolled Keywords: | early marriage; divorce; emotional maturity. |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.577 Hukum Keluarga Islam, Bimbingan Pernikahan, Poligami, Perceraian, Iddah, Pengasuhan Anak) |
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam (S1) |
| Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
| Date Deposited: | 18 Mar 2025 13:51 |
| Last Modified: | 18 Mar 2025 13:51 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/70539 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
