RESILIENSI PEREMPUAN EMERGING ADULT YANG MENGALAMI TRAUMA KEKERASAN DALAM HUBUNGAN PACARAN

Ila Magfirah, NIM.: 22200012071 (2025) RESILIENSI PEREMPUAN EMERGING ADULT YANG MENGALAMI TRAUMA KEKERASAN DALAM HUBUNGAN PACARAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (RESILIENSI PEREMPUAN EMERGING ADULT YANG MENGALAMI TRAUMA KEKERASAN DALAM HUBUNGAN PACARAN) 22200012071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text (RESILIENSI PEREMPUAN EMERGING ADULT YANG MENGALAMI TRAUMA KEKERASAN DALAM HUBUNGAN PACARAN) 22200012071_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengalaman trauma kekerasan dalam pacaran yang dialami perempuan emerging adult (EA). Hal ini dilakukan karena banyaknya kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan, salah satunya melalui hubungan pacaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui resiliensi perempuan dalam mengatasi dampak trauma kekerasan dalam pacaran. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus kepada tiga informan yang dipilih menggunakan teknik sampling pursposive dengan kriteria sebagai berikut: perempuan EA yang berusia 18-29 Tahun, pernah mengalami trauma kekerasan pacaran dan berdomisili di Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi kemudian dilakukan analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman ketiga informan pernah mengalami trauma kekerasan dalam pacaran. Kekerasan yang dimaksud adalah menerima perlakuan kasar, menerima ancaman pasca putus, ghosting hingga tindakan kasar secara fisik berupa mendorong dan menarik. Dampaknya informan mengalami gejala-gejala trauma seperti perasaan takut, malu, bersalah, tidak berharga serta rendah diri. Resiliensi yang ditunjukkan informan berdasarkan pada tujuh aspek yaitu regulasi emosi, pengendalian impuls, empati, analisis kausal, optimis, efikasi diri serta reaching out. Hasil penemuan terdapat lima aspek yang paling menonjol dan berperan dalam proses informan untuk bangkit dan berhasil keluar dari hubungan kekerasan. Dilihat dari perspektif Islam resiliensi juga menjadi satu kekuatan bagi informan dan mampu bersikap sabar, tabah serta mampu mengambil hikmah dari pengalamannya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item