POLA ASUH MASYARAKAT URBAN DI KELURAHAN JATI KECAMATAN PULOGADUNG KOTA JAKARTA TIMUR

Ismail Bushiri, NIM.: 19102050036 (2024) POLA ASUH MASYARAKAT URBAN DI KELURAHAN JATI KECAMATAN PULOGADUNG KOTA JAKARTA TIMUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (POLA ASUH MASYARAKAT URBAN DI KELURAHAN JATI KECAMATAN PULOGADUNG KOTA JAKARTA TIMUR) 19102050036_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (POLA ASUH MASYARAKAT URBAN DI KELURAHAN JATI KECAMATAN PULOGADUNG KOTA JAKARTA TIMUR) 19102050036_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh yang dilakukan oleh masyarakat urban yang ada di Kelurahan Jati, kecamatan Pulogadung, kota Jakarta Timur. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data menggunakan triangulasi metode dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara 6 dimensi pola asuh yang diterapkan orang tua (1) warmth, (2) rejection, (3) structure, (4) chaos, (5) autonomy support, (6) coercion dengan perilaku sosial anak. Dimensi warmth menunjukkan bahwa dukungan emosional dari orang tua sangat krusial dalam membangun kepercayaan diri dan keamanan emosional anak, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi secara sosial. Sebaliknya, dimensi rejection dapat menciptakan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental anak, mengingat penolakan dari orang tua sering kali berujung pada masalah perilaku dan emosional. Struktur yang jelas dalam pola asuh, yang mencakup aturan dan batasan, memberikan panduan yang diperlukan bagi anak untuk memahami norma sosial dan bertanggung jawab. Namun, dalam lingkungan urban yang serba cepat, dimensi chaos sering kali muncul akibat kesibukan orang tua dan kurangnya komunikasi yang efektif, yang dapat mengganggu perkembangan sosial anak. Di sisi lain, dukungan untuk kemandirian (autonomy support) menjadi kunci dalam membangun rasa percaya diri anak, memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan dan menghadapi tantangan secara mandiri. Namun, paksaan (coercion) dalam pola asuh dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat, yang berpotensi merusak hubungan antara orang tua dan anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua di masyarakat urban untuk menyadari dan memahami dampak dari setiap dimensi pola asuh ini, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan sosial dan emosional anak-anak mereka. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran tentang pola asuh yang diterapkan, tetapi juga menekankan perlunya pendekatan yang lebih holistik dan adaptif dalam pengasuhan anak di tengah tantangan kehidupan urban.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item