MAKNA SAKHKHARA DALAM AL-QUR’AN: TINJAUAN SEMIOTIKA

Muhammad Fauzi Noor, NIM.: 23205031008 (2025) MAKNA SAKHKHARA DALAM AL-QUR’AN: TINJAUAN SEMIOTIKA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAKNA SAKHKHARA DALAM AL-QUR’AN: TINJAUAN SEMIOTIKA)
23205031008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (MAKNA SAKHKHARA DALAM AL-QUR’AN: TINJAUAN SEMIOTIKA)
23205031008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan teknologi dalam era sekarang menghadirkan tantangan etis dan filosofis yang memerlukan pendekatan berbasis nilai-nilai keislaman. Salah satu konsep dalam Al-Qur’an yang memiliki relevansi dengan perubahan peradaban adalah sakhkhara, yang bermakna ‘penundukan’ atau ‘pengendalian sesuatu untuk tujuan tertentu’. Studi ini bertujuan untuk menelaah perluasan makna sakhkhara dalam konteks era sekarang dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce serta menganalisis bagaimana konsep ini dipahami dalam program Shihab & Shihab. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif berbasis library research, dengan pendekatan semiotika Peirce yang menelaah makna Sakhkhara melalui tiga elemen utama: representamen (kata sakhkhara dalam Al-Qur’an), objek (alam dan teknologi yang ditundukkan untuk manusia), dan interpretant (pemaknaan baru dalam konteks teknologi modern). Penelitian ini juga mengkaji pemikiran Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab yang memperluas interpretasi sakhkhara ke dalam ranah tanggung jawab ekologis dan pemanfaatan teknologi secara bijak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sakhkhara tidak hanya bermakna sebagai dominasi manusia atas alam, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral dan spiritual dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan penggunaan teknologi. Dalam era sekarang, konsep ini dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), energi terbarukan, dan etika digital. Prinsip Sakhkhara mengajarkan bahwa teknologi harus digunakan secara etis dan tidak menimbulkan eksploitasi berlebihan, sehingga keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan tetap terjaga. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa konsep Sakhkhara dalam Al-Qur’an tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman modern. Pendekatan semiotika Peirce membantu dalam memahami makna Sakhkhara yang berkembang seiring waktu, dari sekadar penundukan alam menjadi prinsip etis dalam interaksi manusia dengan teknologi modern. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi studi tafsir kontemporer yang mengaitkan nilai-nilai Islam dengan perkembangan teknologi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information / Supervisor: Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Sakhkhara; Semiotika Charles Sanders Peirce; teknologi; spritualitas
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 09 May 2025 16:10
Last Modified: 09 May 2025 16:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71048

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum