KEBAHAGIAAN REMAJA KORBAN KELUARGA BROKEN HOME DI PANTI WILOSO PROJO YOGYAKARTA

Dian Millati Rosmalina, NIM.: 21102050046 (2025) KEBAHAGIAAN REMAJA KORBAN KELUARGA BROKEN HOME DI PANTI WILOSO PROJO YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KEBAHAGIAAN REMAJA KORBAN KELUARGA BROKEN HOME DI PANTI WILOSO PROJO YOGYAKARTA) 21102050046_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (9MB) | Preview
	Text (KEBAHAGIAAN REMAJA KORBAN KELUARGA BROKEN HOME DI PANTI WILOSO PROJO YOGYAKARTA) 21102050046_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Remaja dari keluarga broken home, baik akibat perceraian maupun kematian orang tua, merupakan kelompok yang rentan. Meskipun demikian, beberapa remaja tetap mampu menunjukkan kebahagiaan dalam kondisi yang tidak ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebahagiaan remaja broken home yang tinggal di Panti Wiloso Projo Yogyakarta berdasarkan lima dimensi kebahagiaan menurut teori PERMA yang dikembangkan oleh Martin Seligman, berupa Positive Emotion, Engagement, Relationships, Meaning, dan Accomplishment. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi non-partisipatif, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah dua remaja broken home berusia 15 tahun yang tinggal di Panti Wiloso Projo, masing-masing memiliki latar belakang keluarga yang berbeda, yakni kehilangan kedua orang tua dan perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua remaja mampu merasakan dan membangun kebahagiaan meskipun menghadapi trauma dan ketidakhadiran sosok orang tua. Mereka menunjukkan emosi positif melalui rasa syukur dan optimisme, serta menunjukkan positive reframing dan refleksi diri. Keterlibatan mereka tercermin dalam aktivitas sosial, akademik, dan organisasi. Hubungan sosial yang hangat dengan teman sebaya dan pengasuh terbukti menjadi dukungan penting dalam membangun rasa aman dan bahagia. Makna hidup ditemukan melalui spiritualitas, pendidikan, serta kontribusi kecil yang memberi dampak. Pencapaian sederhana dalam bidang akademik maupun kehidupan sehari-hari juga meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri. Temuan ini juga menekankan pentingnya peran lingkungan panti yang mendukung dalam menunjang kebahagiaan remaja broken home.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item