DINAMIKA DAN MAKNA TRADISI TAKJIL BUBUR MUHDOR MASYARAKAT ETNIS ARAB DI KUTOREJO, TUBAN, JAWA TIMUR TAHUN 1960 – 2023 M

Miladi Noer Qoidah, NIM.: 20101020085 (2024) DINAMIKA DAN MAKNA TRADISI TAKJIL BUBUR MUHDOR MASYARAKAT ETNIS ARAB DI KUTOREJO, TUBAN, JAWA TIMUR TAHUN 1960 – 2023 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (DINAMIKA DAN MAKNA TRADISI TAKJIL BUBUR MUHDOR MASYARAKAT ETNIS ARAB DI KUTOREJO, TUBAN, JAWA TIMUR TAHUN 1960 – 2023 M) 20101020085_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (DINAMIKA DAN MAKNA TRADISI TAKJIL BUBUR MUHDOR MASYARAKAT ETNIS ARAB DI KUTOREJO, TUBAN, JAWA TIMUR TAHUN 1960 – 2023 M) 20101020085_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Tradisi Takjil Bubur Muhdor Masyarakat Etnis Arab di Kutorejo. Tradisi ini unik karena dipelopori etnis Arab yang terbilang minoritas, sehingga tradisi ini menjadi daya tarik bagi Desa Kutorejo. Penelitian ini difokuskan pada alasan terciptanya Tradisi Takjil Bubur Muhdor, dinamika pasang surut, serta makna Tradisi Takjil Bubur Muhdor dalam perspektif Masyarakat Etnis Arab Kutorejo. Data di analisis menggunakan pendekatan antropologi budaya, serta teori continuity and change yang mengacu pada pemikiran Fernand Braudel, dan teori Fenomenologi oleh Alferd Shutz. Guna memperlancar penelitian ini maka digunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan, yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Takjil Bubur Muhdor dipelopori oleh beberapa etnis Arab di Kutorejo pada tahun 1937. Tradisi ini dilatar belakangi oleh kegiatan spontanitas yang bertujuan untuk membantu warga sekitar dengan menyediakan takjil berupa Bubur Muhdor. Tradisi ini mengalami perubahan pada sistem pelaksanaannya dari gotong-royong beralih ke sistem donatur. Selain itu perubahan juga terjadi pada alat dalam pembuatan Bubur Muhdor dan jumlah takaran pada Bubur Muhdor. Tradisi ini juga mempunyai makna tersendiri bagi Masyarakat Kutorejo, yaitu: sebagai penghormatan pada Bulan Ramadan, mempererat ukhwah Islamiyah melalui gotong royong, Sebagai amanat yang harus dijaga, sebagai sarana penyembuhan, dan sebagai sumber keberkahan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item