DAMPAK PENOLAKAN ISBAT NIKAH PADA PENENTUAN JALUR NASAB ANAK (STUDI PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN NOMOR 583/PDT.P/2024/PA.BJM)

Nanda, NIM.: 21103050058 (2025) DAMPAK PENOLAKAN ISBAT NIKAH PADA PENENTUAN JALUR NASAB ANAK (STUDI PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN NOMOR 583/PDT.P/2024/PA.BJM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DAMPAK PENOLAKAN ISBAT NIKAH PADA PENENTUAN JALUR NASAB ANAK (STUDI PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN NOMOR 583/PDT.P/2024/PA.BJM))
21103050058_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (DAMPAK PENOLAKAN ISBAT NIKAH PADA PENENTUAN JALUR NASAB ANAK (STUDI PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN NOMOR 583/PDT.P/2024/PA.BJM))
21103050058_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sebagian masyarakat masih kurang memperhatikan pentingnya pencatatan perkawinan dan menganggap hal tersebut bukanlah sesuatu yang mendesak. Akibat dari hal tersebut, mereka menganggap bahwa isbat nikah bisa diajukan sewaktu-waktu sebagai solusi untuk pernikahan mereka yang tidak tercatat. Namun, perlu diketahui tidak semua permohonan isbat nikah dapat dikabulkan oleh hakim, jika terjadi penolakan permohonan isbat nikah dapat menimbulkan berbagai persoalan hukum, terutama terkait dengan penentuan jalur nasab anak. Adapun salah satu contohnya, yaitu Penetapan Pengadilan Agama Banjarmasin Nomor 583/Pdt.P/2024/PA. Bjm yang hasil penetapannya ditolak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitik. Data primer diperoleh melalui dokumen atau Penetapan Pengadilan Agama Banjarmasin Nomor 583/Pdt.P/2024/PA. Bjm, dan wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Banjarmasin. Data sekunder didapatkan dari bahan pustaka yang berupa buku, dokumen-dokumen resmi dan karya ilmiah yang relevana. Teori yang digunakan, yaitu, Maslahah Mursalah dan Tujuan Hukum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para hakim Pengadilan Agama Banjarmasin memiliki pandangan yang beragam, sebagian hakim berpandangan bahwa nasab anak sangat bergantung kepada pengajuan permohonan asal-usul anak, tetapi apabila tidak ada permohonan asal usul anak, maka secara hukum bernasab kepada ibunya. Dari perspektif hukum Islam, anak tersebut bernasab kepada ayahnya, pendekatan maslahah mursalah juga mendukung pengakuan nasab anak demi keadilan dan kemaslahatan. Sebaliknya, dari perspektif hukum positif, anak tersebut hanya bernasab kepada ibunya, dinilai dari segi keadilan posisi anak tersebut kurang menguntungkan karena mereka hanya memiliki hubungan perdata dengan ibunya, dari segi kemanfaatan anak yang lahir dari perkawinan tersebut dapat mengajukan permohonan asal-usul anak agar memiliki hubungan perdata dengan ayah biologisnya, penetapan yang menolak isbat nikah dalam kasus ini mencerminkan kepastian hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Bustanul Arifien Rusydi, M.H.
Uncontrolled Keywords: isbat nikah; nasab anak; Hukum Positif; child lineage; Islamic Law
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.577 Hukum Keluarga Islam, Bimbingan Pernikahan, Poligami, Perceraian, Iddah, Pengasuhan Anak)
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan > Itsbat Nikah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1) > Hukum Keluarga
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 17 Jun 2025 11:09
Last Modified: 17 Jun 2025 11:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71356

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum