MULTI PRAKSIS SOSIAL TAREKAT QADIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK PESANTREN AL-BAROKAH BLUNYAHREJO YOGYAKARTA

Mohammad Nizar, NIM.: 23205011004 (2025) MULTI PRAKSIS SOSIAL TAREKAT QADIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK PESANTREN AL-BAROKAH BLUNYAHREJO YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MULTI PRAKSIS SOSIAL TAREKAT QĀDIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK PESANTREN AL-BAROKAH BLUNYAHREJO YOGYAKARTA)
23205011004_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (MULTI PRAKSIS SOSIAL TAREKAT QĀDIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK PESANTREN AL-BAROKAH BLUNYAHREJO YOGYAKARTA)
23205011004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pondok pesantren sejak kemunculannya sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam, telah berperan dalam mentransmisikan ajaran-ajaran Islam yang bermuatan ubudiah dan bernafaskan sufistik. Selain mengajarkan pemahaman mengenai ibadah-ibadah dan aturan wajib dalam agama Islam, pondok pesantren juga menjadi lembaga yang mengajarkan tasawuf dan akhlak. Bahkan, tidak sedikit dari lembaga tersebut yang berafiliasi dengan tarekat tertentu dalam pengajarannya. Fenomena ini menjadikan pondok pesantren sebagai salah satu lembaga penting bagi penyebaran dan pelestarian ajaran-ajaran dalam tarekat. Dalam penelitian lapangan ini, akan dianalisis mengenai praksis-praksis TQN di Pondok Pesantren Al-Barokah Blunyahrejo Yogyakarta. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang dicari dalam penelitian ini adalah data-data yang menjelaskan mengenai TQN di pesantren tersebut dan praksis-praksis beserta latar belakang penyebabnya yang membuat TQN beserta ajarannya masih tetap lestari di pesantren tersebut sejak awal didirikannya hingga sekarang. Dalam menganalisis data yang sudah dikumpulkan, akan digunakan teori praksis sosial milik Pierre Felix Bourdieu. Sebuah praksis sosial dalam konsepsi teori tersebut, bisa dianalisis melalui dialektika antara habitus dengan arena yang disertai dengan akumulasi modal yang dimiliki oleh para subjek. Modal yang diakumulasikan terdiri dari modal kultural, modal sosial, modal simbolik, dan modal ekonomi. Selain praksis sosial, akan digunakan teori shared/collective leadership sebagai penunjangnya khusus untuk menambahkan analisis terkait figure ketiadan mursyid dalam tarekat. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah ditemukannya multi praksis sosial dalam tarekat di pesantren tersebut seperti praksis pendirian tarekat, praksis baiat di dalam tarekat, praksis kegiatan-kegiatan tarekat, dam praksis pendokumentasian teks-teks tarekat di pesantren. Keempat praksis tersebut, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh habitus, arena, dan modal. Dalam menyikapi ketiadaan mursyid, pesantren tersebut membagi kepemimpinan dalam hal baiat dan pelaksanaan kegiatan kepada figur selain mursyid. Dari sisi habitus, diketahui bahwa habitus para subjek yang ada di Pondok Pesantren Al-Barokah merupakan habitus yang sesuai dengan tiga habitus yang pasti ada di setiap lembaga tarekat, yakni habitus dengan model ajaran penyucian jiwa, upacara keagamaan, dan nilai kekeluargaan tarekat. Dari sisi arena, diketahui bahwa pesantren merupakan rumah sulūk, ribāṭh, atau zawiyyah yang menjadi tempat dari pengajaran tarekat. Dari sisi modal, diketahui adanya akumulasi dari keempat jenis modal yang ikut menentukan munculnya praksis yang ada.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information / Supervisor: Dr. H. Fahruddin Faiz, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: TQN; Pierre Bourdieu; Tarekat Qadiriyyah
Subjects: TASAWUF > Tareqoh / Tarekat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 01 Jul 2025 09:09
Last Modified: 01 Jul 2025 09:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71462

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum