ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDORONG RENDAHNYA ANGKA KEMATIAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTOLO 1

Tri Isneni Ades Ria, NIM.: 21107020019 (2025) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDORONG RENDAHNYA ANGKA KEMATIAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTOLO 1. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDORONG RENDAHNYA ANGKA KEMATIAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTOLO 1) 21107020019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDORONG RENDAHNYA ANGKA KEMATIAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTOLO 1) 21107020019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kesehatan seorang ibu merupakan suatu yang harus menjadi prioritas, karena seorang ibu berperan penting bagi masa depan suatu negara dalam investasi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Angka kematian ibu menjadi indikator gambaran kualitas layanan kesehatan suatu negara. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) angka kematian ibu global pada tahun 2020 adalah sebanyak 223 kematian per 100.000 kelahiran hidup yang artinya terdapat 800 wanita meninggal setiap harinya. Hasil Survei BPS Long Form SP2020 memperlihatkan angka kematian ibu di Indonesia adalah sebanyak 189 kematian, yang berarti ada 28 wanita meninggal setiap harinya. Namun, Kabupaten Kulon Progo khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sentolo 1 mencatatkan tren positif selama 5 tahun terakhir, dengan angka kematian di bawah rata-rata nasional. Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan tentang apa yang menjadi faktor-faktor pendorong rendahnya angka kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Sentolo 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap rendahnya angka kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Sentolo 1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif-naratif untuk menjabarkan setiap faktor yang menjadi pendorong rendahnya angka kematian ibu di wilayah tersebut. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilihat dari perspektif sosiologi menggunakan teori skema AGIL Talcott Persons. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, terdapat dua dimensi yang manjadi faktor pendorong rendahnya angka kematian ibu, yaitu faktor-faktor pendorong internal yang berasal dari internal Puskesmas Sentolo 1 dan faktor-faktor pendorong eksternal yang berasal dari masyarakat atau lingkungan sekitar. Setiap faktor pendorong memiliki empat subfaktor turunan di dalamnya yang termanifestasi dalam skema AGIL. Pada poin Adaptasi, terdapat sinergi antara faktor internal dan eksternal berupa ketersediaan SDM yang berperan dalam pemantauan wilaya dan pola komunikasi efektif kepada ibu hamil sehingga berpengaruh pada penyesuaian nilai medis dan nilai tradisional terkait kehamilan. Pada poin Goal Attainment, terdapat sinergi antara faktor internal berupa layanan kesehatan maternal yang baik dan faktor eksternal berupa kesadaran dan motivasi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan rutin. Selanjutnya Integrasi terjadi antar stakeholder seperti tenaga kesehatan profesional, dukun bayi, kader kesehatan dan dukungan keluarga ibu hamil. Latency atau pemeliharaan pola terjadi karena pihak puskesmas membangun komitmen yang kuat pada layanan kesehatan maternal salah satunya melalui edukasi berkelanjutan, hal tersebut kemudian tercermin pada kepuasan ibu hamil terhadap layanan maternal yang diberikan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item