IDENTITAS KOLEKTIF DAN KEAGAMAAN KOMUNITAS ANAK PUNK (STUDI KASUS KOMUNITAS TARING BABI DI DESA SRENGSENG KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN)

Agus Ahmad Syathori, NIM.: 18105040065 (2025) IDENTITAS KOLEKTIF DAN KEAGAMAAN KOMUNITAS ANAK PUNK (STUDI KASUS KOMUNITAS TARING BABI DI DESA SRENGSENG KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (IDENTITAS KOLEKTIF DAN KEAGAMAAN KOMUNITAS ANAK PUNK (STUDI KASUS KOMUNITAS TARING BABI DI DESA SRENGSENG KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN))
18105040065_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (IDENTITAS KOLEKTIF DAN KEAGAMAAN KOMUNITAS ANAK PUNK (STUDI KASUS KOMUNITAS TARING BABI DI DESA SRENGSENG KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN))
18105040065_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Punk merupakan sebuah komunitas yang lebih dikenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan. Bagi kebanyakan orang, perilaku sosial dari kelompok punk ini dinilai negatif dan seringkali bermasalah dengan hukum maupun norma-norma sosial yang ada di masyarakat sekitar. Adapun salah satu komunitas punk yang masih eksis hingga saat ini di Indonesia adalah Taring Babi Di Desa Srengseng Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa komunitas Taring Babi Di Desa Srengseng Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan komunitas punk yang dibentuk oleh Mike, yang juga merupakan salah satu personil band bergenre punk, Marjinal. Semua orang yang ada di komunitas tersebut terbilang ramah dengan orang sekitar. Terdapat satu kalimat pada lorong tempat tinggal komunitas, bertuliskan, “di sini bukan tempat untuk menjadi punk, di sini bengkel untuk menjadi dirinya sendiri”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menerapkan metode penelitian lapangan, observasi, wawancara serta dokumentasi. Sumber data yang diambil dari informan yang terlibat dan memahami mengenai Komunitas Punk Taring Babi. Kemudian, metode analisis data menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan identitas kolektif pada Komunitas Punk Taring Babi Di Desa Srengseng Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, yaitu mereka bergabung di komunitas tersebut karena mempunyai tujuan hidup yang sama, ingin menjadi diri sendiri, dan menangkis stigma buruk yang selama ini di masyarakat. Kemudian, pembentukan identitas keagamaan pada Komunitas Punk Taring Babi Di Desa Srengseng Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan yaitu dengan menjujung tinggi nilai-nilai goyong royong, di mana nilai goyong royong merupakan bentuk kerjasama secara suka rela untuk mencapai tujuan bersama. Adapun mengenai nilai gotong royong, Allah Swt berfiman di dalam surat Al-Maidah Ayat (2). Selanjutnya, pembentukan identitas keagamaan pada Komunitas Punk Taring Babi juga menjunjung nilai-nilai kebersamaan, di mana nilai kebersamaan dalam Islam sangat penting karena merupakan hajat insaniyah dan dharurah harakiah, sebagaimana firman Allah Swt di dalam surat An- Nisa’ ayat (36). Kebersamaan dalam Islam juga dimaknai sebagai ikatan sesama yang disebut hablun min an-naas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Dr. Moh Soehadha, S.Sos., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Indentitas Kolektif, Identitas Keagamaan, Komunitas Punk
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial > 362 Kesejahteraan Sosial, Permasalahan dan Layanan Sosial
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 02 Jul 2025 13:41
Last Modified: 03 Jul 2025 08:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71497

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum