Ahmad Faqih Al idrus, NIM.: 20105050071 (2025) PENGOBATAN ALTERNATIF MENGGUNAKAN BESI PANAS (AL-KAY) DALAM PERSPEKTIF HADIS (Studi Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PENGOBATAN ALTERNATIF MENGGUNAKAN BESI PANAS (AL-KAY) DALAM PERSPEKTIF HADIS (Studi Ma’anil Hadis))
20105050071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
![]() |
Text (PENGOBATAN ALTERNATIF MENGGUNAKAN BESI PANAS (AL-KAY) DALAM PERSPEKTIF HADIS (Studi Ma’anil Hadis))
20105050071_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Pengobatan Besi Panas (Al-kay) merupakan teknik pengobatan kuno yang sudah ada sejak zaman Nabi saw. Pengobatan ini menggunakan alat dari logam mulia (emas, perak, dan besi). Dalam praktiknya emas, perak, dan besi tersebut dipanaskan terlebih dahulu, kemudian ditekan atau ditempelkan pada bagian area tubuh yang sakit. Terdapat dua hadis tentang pengobatan besi panas (al-kay) yang berlawanan. Yaitu yang “membolehkan” dan “melarang”. Jadi, tujuan dari Penulisan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kualitas hadis dan pemahamannya tentang pengobatan menggunakan besi panas (al-kay). dan pembahasan mengenai Sejarah, Manfaat, alat-alat serta hukum dari pengobatan besi panas (al-kay) tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan (library research). Yaitu mengambilkan data-data yang telah dikumpulkan dengan meneliti kitab-kitab hadis yang berhubungan dengan pengobatan besi panas (al-kay) yang kemudian dianalisis menggunakan metode takhrij al-hadis dan I’tibar al-sanad. Takhrij al-Hadis adalah metode dalam mencari dan mengumpulkan sanad dan matan hadis dengan tujuan mengetahui kualitas suatu hadis. I’tibar al-Sanad untuk mengetahui ketersambungan suatu sanad hadis dengan menyertakan sanad-sanad hadis yang lain. Hasil dari penelitian terhadap kedua hadis yang telah diteliti, hadis pertama adalah hadis yang membolehkan pengobatan menggunakan besi panas (al-kay) dan hadis yang kedua tentang pelarangan pengobatan menggunakan besi panas (al-kay) dilihat dari segi sanad kedua hadis di atas sudah memenuhi kriteria shahih. Dan dari segi matannya kedua hadis di atas juga memiliki kualitas shahih matannya. Kemudian dilanjutkan dengan memahami hadis menggunakan Langkah-langkah Yusuf al-Qardawi. hadis pembolehan pengobatan menggunakan besi panas (al-kay) hukumnya adalah dibolehkan apabila tidak ditemukan metode pengobatan lain dalam menyembuhkan penyakit. Sedangkan hadis yang melarang pengobatan menggunakan besi panas (al-kay) bahwa hukum pelarangan tidak merujuk pada keharaman dengan menahan atau menggunakan metode pengobatan lain yang mungkin bisa menyembuhkan dengan efek yang lebih sedikit. Dan penggunaan al al-kay sebagai alat pengobatan dapat dikontekstualisasikan di zaman modern dengan memanfaatkan panasnya saja. Kini, panas digunakan dalam berbagai bentuk seperti terapi laser, sunat laser, akupuntur laser, balsam, koyo, kompres hangat, hingga mandi air panas, tanpa lagi menggunakan besi panas secara langsung.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | pengobatan alternatif; at-Thibbun an-Nabawwi |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.21 Ilmu Hadis 600 Sains Terapan > 610 Medicine and Health/Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 03 Jul 2025 11:03 |
Last Modified: | 03 Jul 2025 11:03 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71519 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |