Shofi, NIM.: 20105050085 (2025) HADIS KETAATAN KEPADA PEMIMPIN ZALIM (STUDI MA’ANIL HADIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (HADIS KETAATAN KEPADA PEMIMPIN ZALIM (STUDI MA’ANIL HADIS))
20105050085_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
![]() |
Text (HADIS KETAATAN KEPADA PEMIMPIN ZALIM (STUDI MA’ANIL HADIS))
20105050085_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Kewajiban mendirikan sebuah negara dan nenunjuk seseorang agar menjadi pemimpin bagi masyarakatnya adalah hal yang disepakati oleh mayoritas ulama. Dengan adanya pemimpin maka seluruh masyarakat yang dipimpin wajib menaati kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemimpin tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan akan munculnya pemimpin yang tidak ideal dan bertindak zalim terhadap rakyatnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim nomor 1847. Penelitian ini membahas ketaatan kepada pemimpin zalim serta kontekstualisasinya di era kontemporer. Menggunakan metode Ma‘anil Hadis Yusuf al-Qarḍāwi dalam pendekatan kualitatif berbasis library research, penelitian ini menganalisis hadis riwayat Muslim nomor 1847. Ditemukan bahwa, pertama, hadis ini memiliki sanad lemah (dha‘if) karena terputusnya riwayat antara Abu Salam dan Hudzaifah bin Al-Yaman. Namun, maknanya didukung oleh hadis lain dengan sanad lebih kuat, menjadikannya hasan li ghairihi. Dari segi matan, hadis ini sahih dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an maupun akal sehat. Kemudian, pemahaman hadis ini menunjukkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk menaati pemimpin walaupun Pemahaman terhadap hadis ini menunjukkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk menaati pemimpin walaupun zalim selama perintah yang diberikan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Hadis mengenai ketaatan kepada pemimpin zalim mengandung nilai substantif yang universal, yaitu pentingnya menjaga stabilitas sosial dan mencegah perpecahan, meskipun pemimpin tersebut zalim. Dalam perspektif Islam, ketaatan kepada pemimpin zalim bertujuan untuk mencegah kekacauan dan melindungi kemaslahatan umum tanpa membenarkan tindakan zalim tersebut. Dalam konteks era kontemporer yang ditandai dengan sistem demokrasi, kebebasan berbicara, serta saluran hukum yang jelas, masyarakat berhak untuk mengkritik pemimpin dan menuntut perubahan kebijakan yang tidak adil dengan cara damai dan sah. Hadis ini tetap relevan dalam menghadapi pemimpin yang tidak adil dengan menekankan pentingnya pendekatan yang bijaksana, memperjuangkan keadilan tanpa kekerasan, dan menghormati struktur hukum serta sistem pemerintahan yang ada. Ketaatan dalam hadis ini bukan berarti pasrah terhadap kezaliman, melainkan upaya untuk memperbaiki keadaan sesuai dengan prinsip keadilan dan keharmonisan sosial.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | adi Nurhaedi S.Ag, M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | pemimpim; ketaatan; zalim; kontekstualisasi hadis |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.21 Ilmu Hadis |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 03 Jul 2025 11:07 |
Last Modified: | 03 Jul 2025 11:07 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71521 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |