TRADISI GUGUR GUNUNG DI DESA NGALE KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI PERSPEKTIF FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSONS

Muhammad Nabil Furqon, NIM.: 21105010064 (2025) TRADISI GUGUR GUNUNG DI DESA NGALE KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI PERSPEKTIF FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSONS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI GUGUR GUNUNG DI DESA NGALE KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI PERSPEKTIF FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSONS)
21105010064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TRADISI GUGUR GUNUNG DI DESA NGALE KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI PERSPEKTIF FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSONS)
21105010064_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan globalisasi saat ini menjadi sebuah tantangan dalam kehidupan masyarakat. Tantangan yang terjadi saat ini berupa mempertahankan sebuah tradisi. Berkurangnya eksistensi sebuah tradisi dalam masyarakat tersebut menjadi sebuah permasalahan yang menyebabkan hilangnya tradisi tersebut. Dalam penelitian ini Tradisi Gugur Gunung di Desa Ngale menjadi sampel tradisi yang akan dibedah. Tradisi Gugur Gunung merupakan tradisi menyambut Bulan Ramadhan dengan membersihkan makam para leluhur yang bertujuan untuk pengungkapan rasa syukur dan wadah untuk mempererat masyarakat satu dengan yang lainnya. Penilitian ini dinalisis menggunakan teori fungsionalisme struktural dari Talcott Parsons. Teori tersebut membantu melihat eksistensi Tradisi Gugur Gunung hingga saat. Sehingga terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yakni Mengapa Tradisi Gugur Gunung masih bertahan di zaman sekarang? Bagaimana Tradisi Gugur Gunung di Desa Ngale perspektif teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons? Penelitian ini, metode deskriptif-interpretatif dengan cara memaparkan Tradisi Gugur Gunung secara komprehensif dan mendalam. Topik tersebut kemudian dianalisis secara mendalam dengan teori fungsionalisme struktural dari Talcott Parsons dengan konsep AGIL atau Adaptation, Goal Attainment, Integration, dan Latency. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwasannya Tradisi Gugur Gunung sangat dijunjung oleh masyarakat desa. Tradisi ini juga disebarkan kepada pemuda desa agar eksistensinya terjaga baik melalui pemerintah desa maupun dari lingkup kecil keluarga. Dengan pembedahan melalui teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons, Tradisi Gugur Gunung di Desa Ngale dapat eksis kedepannya dengan pemenuhan konsep AGIL dari teori fungsionalisme struktural. Pemenuhan konsep tesebut berupa, Adaptation yang meliputi penyesuaian waktu dan pemanfaatan teknologi sebagai sarana penginformasian dan pelaksanaan tradidi, Goal Attainment memberikan tujuan pengungkapan rasa syukur dan perekat masyarakat, konsep Integration menunjukkan ikatan yang erat antara pemerintah desa dan masyarakat, dan Latency merepresentasikan adanya penjagaan tradisi dari tiap elemen yang ada. Dengan pemenuhan konsep AGIL tersebut, Tradisi Gugur Gunung di Desa Ngale menjadi dapat dilaksakan dan terjaga eksistensinya. Dari penelitian ini masih terdapat keterbatasan, sehingga diperlukan eksplorasi lebih lanjut dalam penelitian selanjutnya mengenai tradisi-tradisi lainnya di Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Rizal Al Hamid M.Si.
Uncontrolled Keywords: tradisi; gugur gunung; Talcott Parsons; Desa Ngale
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 390 Adat-Istiadat Dan Kebiasaan > 392 Adat Istiadat Setempat
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 04 Jul 2025 09:21
Last Modified: 04 Jul 2025 09:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71525

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum