Alfi Syahril, NIM.: 21105010093 (2025) WAHDAT AL-WUJUD DALAM TIGA PULUH PERJALANAN SPIRITUAL KOLEKTIF: STUDI KITAB MANTIQ AL-TAYR KARYA FARIDUDDIN ‘ATTAR (540/1145 – 618/1220). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
![]() |
Text (WAḤDAT AL-WUJŪD DALAM TIGA PULUH PERJALANAN SPIRITUAL KOLEKTIF: STUDI KITAB MANṬIQ AL-ṬAYR KARYA FARĪDUDDĪN ‘AṬṬĀR (540/1145 – 618/1220))
21105010093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (0B) |
![]() |
Text (WAḤDAT AL-WUJŪD DALAM TIGA PULUH PERJALANAN SPIRITUAL KOLEKTIF: STUDI KITAB MANṬIQ AL-ṬAYR KARYA FARĪDUDDĪN ‘AṬṬĀR (540/1145 – 618/1220))
21105010093_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) | Request a copy |
Abstract
Farīduddīn ‘Attar adalah seorang sufi sastrawi Persia yang dikenal melalui karya alegorisnya yang mendalam, salah satunya Manṭiq al-Ṭayr. Karya ini menggambarkan perjalanan kolektif para burung menuju Simurgh sebagai representasi pencarian hakikat ketuhanan. Sebagai seorang mistikus yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh doktrin Waḥdat al-Wujud, ‘Attar tidak hanya menekankan perjalanan spiritual individual, tetapi juga dimensi kolektif dalam menyingkap realitas transenden. Namun, kajian mengenai bagaimana Manṭiq al-Ṭayr merepresentasikan perjalanan spiritual kolektif dalam kerangka Waḥdat al-Wujud masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterjalinan antara simbolisme burung, perjalanan mistik kolektif, dan konsep kesatuan eksistensial dalam karya tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis tekstual terhadap Manṭiq al-Ṭayr guna mengungkap representasi perjalanan spiritual kolektif dalam konteks Waḥdat al-Wujūd. Data dianalisis melalui kajian hermeneutis, interpretatif, dan zoologis untuk menelaah simbolisme burung, struktur naratif, serta konsep kesatuan eksistensial yang melekat dalam teks. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Manṭiq al-Ṭayr merepresentasikan perjalanan spiritual kolektif sebagai proses menuju kesadaran ilahi yang bersumber dari keterhubungan eksistensial antara individu dan keseluruhan makhluk. Alegori tiga puluh burung yang mencapai Simurgh menggambarkan konsep Waḥdat al-Wujud, di mana pengalaman kolektif menjadi sarana realisasi hakikat ketuhanan. Analisis zoologi mengungkap bahwa pemilihan spesies burung dalam narasi tidak hanya bersifat simbolis tetapi juga berkaitan dengan karakteristik biologis dan perilaku alaminya, yang memperkuat makna sufistik di dalamnya. Temuan ini berimplikasi pada studi sufisme dengan menyoroti peran komunitas dalam perjalanan mistik serta memperkaya pemahaman mengenai dimensi kolektif dalam tradisi tasawuf falsafi. Selain itu, pendekatan zoologis dalam analisis teks sufistik membuka perspektif baru dalam kajian literatur Islam, khususnya dalam memahami simbolisme burung sebagai medium spiritualitas dan refleksi kosmologi Islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Perjalanan Spiritual Kolektif; Suluk; Sufisme; Simbolisme Burung. |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.261 Islam dan Filsafat, Filsafat Islam Aqidah Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 04 Jul 2025 09:28 |
Last Modified: | 04 Jul 2025 09:28 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71527 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |