PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS ETNOSAINS PADA MATERI KARBOHIDRAT DENGAN TIWUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMA/MA

Fitria Nadin Wulandari, NIM.: 20104060046 (2025) PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS ETNOSAINS PADA MATERI KARBOHIDRAT DENGAN TIWUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMA/MA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS ETNOSAINS PADA MATERI KARBOHIDRAT DENGAN TIWUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMA/MA) 20104060046_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS ETNOSAINS PADA MATERI KARBOHIDRAT DENGAN TIWUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMA/MA) 20104060046_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kurikulum merdeka memberikan kebebasan belajar yang sejalan dengan kearifan lokal, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasi materi sesuai potensi mereka. Di sisi lain, keberhasilan implementasi kurikulum merdeka juga sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi guru, terutama dalam memilih dan mengembangkan sumber belajar. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sumber belajar masih kurang bervariasi. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pengembangan modul pembelajaran, khususnya dalam bentuk modul elektronik atau e-modul. Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul berbasis etnosains pada materi karbohidrat dengan menjadikan makanan tradisional tiwul sebagai sumber belajar kontekstual yang terintegrasi dengan budaya lokal untuk mengetahui kualitasnya. E-modul dikembangkan menggunakan model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate), namun dibatasi sampai pada tahap Develop. Subjek pada penelitian ini adalah satu ahli materi, satu ahli media, tiga peer reviewer, tiga guru kimia SMA/MA dan pemberian respon oleh 10 peserta didik SMA N 2 Banguntapan. Jenis data yang diperoleh ada dua macam yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan lembar penilaian validasi ahli materi dan media, lembar penilaian guru SMA/MA dan lembar respon peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian, e-modul memperoleh kategori sangat baik dari ahli materi (90%), ahli media (88,3%), dan tiga pendidik kimia (88,45%). Sementara itu, hasil uji kepraktisan dari sepuluh peserta didik menunjukkan tingkat keidealan sebesar 100%, yang menandakan bahwa e-modul ini sangat praktis dan mudah digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa e-modul yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai alternatif sumber belajar yang efektif dan inovatif dalam pembelajaran kimia.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item