PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI BAWAH UMUR DALAM JUAL BELI BUKU TAHUNAN SEKOLAH (Studi Kasus Pelajar SMA/Sederajat di Kota Yogyakarta Tahun 2021- 2024)

Alvino Rifat Maulana, NIM.: 21103040153 (2025) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI BAWAH UMUR DALAM JUAL BELI BUKU TAHUNAN SEKOLAH (Studi Kasus Pelajar SMA/Sederajat di Kota Yogyakarta Tahun 2021- 2024). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI BAWAH UMUR DALAM JUAL BELI BUKU TAHUNAN SEKOLAH (Studi Kasus Pelajar SMA/Sederajat di Kota Yogyakarta Tahun 2021- 2024)) 21103040153_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI BAWAH UMUR DALAM JUAL BELI BUKU TAHUNAN SEKOLAH (Studi Kasus Pelajar SMA/Sederajat di Kota Yogyakarta Tahun 2021- 2024)) 21103040153_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan dunia digital dan maraknya penggunaan jasa agensi dalam pembuatan Buku Tahunan Sekolah (BTS) oleh siswa SMA di Kota Yogyakarta menimbulkan persoalan hukum, khususnya terkait perlindungan konsumen yang masih di bawah umur. Banyak perjanjian jual beli BTS dilakukan tanpa pendampingan orang tua, sehingga sering kali melanggar unsur kecakapan hukum dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Siswa yang belum dewasa secara hukum kerap menjadi pihak yang dirugikan, baik dari sisi kualitas produk yang tidak sesuai, keterlambatan, hingga kegagalan pengembalian dana. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan metode deskriptifanalitis. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap siswa SMA sederajat di Kota Yogyakarta yang menjadi konsumen BTS. Sementara itu, data sekunder berasal dari peraturan perundang-undangan dan literatur hukum terkait. Penelitian ini berfokus pada penerapan perlindungan hukum terhadap konsumen di bawah umur dan sejauh mana hak-hak mereka dipenuhi dalam praktik jual beli BTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap konsumen yang masih di bawah umur belum berjalan secara optimal. Banyak siswa menandatangani kontrak tanpa pendampingan hukum yang sah, sehingga perjanjian dapat dibatalkan. Perlindungan preventif dan represif masih lemah, baik dari pihak sekolah maupun agensi. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi lebih tegas, sosialisasi hukum kepada siswa, dan peran aktif sekolah untuk mengawasi transaksi yang melibatkan siswa dengan pihak ketiga.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item