TAHAPAN INTERVENSI MIKRO PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI PERILAKU AGRESIF ANAK DISABILITAS GANDA DI PANTI II YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA

Fathin Mutya Adhina, NIM.: 21102050035 (2025) TAHAPAN INTERVENSI MIKRO PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI PERILAKU AGRESIF ANAK DISABILITAS GANDA DI PANTI II YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TAHAPAN INTERVENSI MIKRO PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI PERILAKU AGRESIF ANAK DISABILITAS GANDA DI PANTI II YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA) 21102050035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (TAHAPAN INTERVENSI MIKRO PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI PERILAKU AGRESIF ANAK DISABILITAS GANDA DI PANTI II YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA) 21102050035_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berjudul “Tahapan Intervensi Mikro Pekerja Sosial dalam Menangani Perilaku Agresif Anak Disabilitas Ganda di Panti II Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.” Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anak penyandang disabilitas ganda tuli, autism, dan retardasi mental yang menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul teman sebaya tanpa sebab yang jelas. Masalah ini menuntut adanya intervensi mikro dari pekerja sosial untuk membantu klien mengelola emosinya secara adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tahapan intervensi yang dilakukan serta hambatan yang dihadapi selama proses intervensi. Meode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi non-partisipan, wawancara denan Teknik purposive sampling dengan dua pekerja sosial, dua pengasuh, perawat, dan kepala panti, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial melakukan tahapan intervensi mikro pada seorang anak laki-laki berinisial A dengan disabilitas ganda, yaitu tuli, autisme, dan retardasi mental menurut max sipoorin yaitu; tahapan engagement, intake dan contract dengan penerapan rapport building dan observasi partisipatif, assessment, planning, intervention dengan pendekatan Behavioral Modification (modifikasi perilaku), Social Learning, dan Client-Centered Therapy yang membahas juga mengenai bentuk intervensi rehabilitasi sosial dan evaluation dan termination. Hambatan utama dalam pelaksanaan intervensi ini berasal dari klien, keterbatasan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana.untuk intervensi lanjutan secara intensif.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item