MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN ABC CLASSIFICATION DAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN KATEGORI BARANG

Nida Huwaida Rizqya Zulfa, NIM.: 21106060032 (2025) MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN ABC CLASSIFICATION DAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN KATEGORI BARANG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN ABC CLASSIFICATION DAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN KATEGORI BARANG) 21106060032_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN ABC CLASSIFICATION DAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) UNTUK MENENTUKAN KATEGORI BARANG) 21106060032_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Persediaan yang terlalu banyak tanpa pengelolaan yang efektif dapat menyebabkan overstock, out-of-stock, hingga potensi kehilangan stok (lost stock), terutama pada perusahaan retail dengan jumlah item sangat besar. Penelitian ini dilakukan di sebuah toko retail yang memiliki lebih dari 2.600 Stock Keeping Unit (SKU), sehingga diperlukan metode seleksi prioritas pengendalian yang tepat dan efisien. Penelitian ini dimulai dengan pendekatan klasifikasi ABC untuk mengelompokkan produk berdasarkan kontribusi nilai penjualan. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil produk (kategori A dan B) yang memberikan kontribusi signifikan terhadap total pendapatan. Kategori A terdiri dari 7 produk, kategori B sebanyak 163 produk, dan sisanya sebanyak 1.918 produk masuk kategori C. Selanjutnya, untuk produk-produk dalam kategori B, dilakukan proses penentuan prioritas pengawasan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Kriteria yang digunakan antara lain volume penjualan, nilai barang, tingkat kerusakan, dan frekuensi keluar-masuk gudang. Bobot kriteria hasil AHP kemudian digunakan dalam metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) untuk memperoleh peringkat prioritas produk yang membutuhkan pengawasan intensif. Sebagai tindak lanjut, disusun sistem jadwal pengecekan terstruktur berdasarkan kategori produk dan jumlah personel yang tersedia (kasir, staf pembelian, staf gudang), dengan sistem rotasi dan pembagian tugas harian. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengawasan, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme pengendalian internal untuk mencegah kehilangan stok dan penyimpangan oleh pihak internal maupun eksternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan yang menggabungkan klasifikasi ABC, penentuan prioritas menggunakan AHP-TOPSIS, serta penjadwalan pengawasan stok secara sistematis, mampu memperbaiki ketepatan pengendalian stok dan meminimalkan potensi kehilangan barang.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item