ANALISIS EKONOMI ATAS TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN DI KUBURAN DESA SUKAHAJI INDRAMAYU JAWA BARAT

Wahyu Maulana Yusuf, NIM.: 21105030131 (2025) ANALISIS EKONOMI ATAS TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN DI KUBURAN DESA SUKAHAJI INDRAMAYU JAWA BARAT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS EKONOMI ATAS TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN DI KUBURAN DESA SUKAHAJI INDRAMAYU JAWA BARAT)
21105030131_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS EKONOMI ATAS TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN DI KUBURAN DESA SUKAHAJI INDRAMAYU JAWA BARAT)
21105030131_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi pembacaan Al-Qur’an di berbagai daerah di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri yang dipengaruhi oleh kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakatnya. Di Desa Sukahaji, Kabupaten Indramayu, terdapat tradisi Ngaji Kuburan, yakni khataman Al-Qur’an yang dilakukan selama tujuh hari tujuh malam di area pemakaman pasca kematian seseorang. Berdasarkan hasil dari pembacaan literatur, studi ruang living Al-Qur’an cenderung fokus pada sebuah resepsi, pemaknaan, dan implementasi Al-Qur’an, berbeda dengan langkah yang akan diteliti dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan pendekatan materialism. Peneliti tertarik pada fakta bahwa tradisi khataman Al-Qur'an di Sukahaji cenderung didominasi oleh kalangan ekonomi atas, memunculkan dugaan keterbatasan ekonomi pada kelompok menengah ke bawah. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori materialisme dari Karl Marx untuk menganalisis hubungan antara struktur ekonomi dan pelestarian budaya keagamaan. Menurut Marx, basis ekonomi sangat memengaruhi kesadaran sosial dan praktik budaya masyarakat. Dengan pendekatan ini, tradisi keagamaan tidak hanya dipandang sebagai ekspresi spiritual, tetapi juga sebagai produk dari relasi sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat. Dalam konteks ini, Ngaji Kuburan menjadi refleksi dari bagaimana kekuatan materi turut menentukan siapa yang bisa atau tidak bisa menjalankan tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi Ngaji Kuburan membutuhkan biaya yang relatif besar, sehingga umumnya hanya keluarga dengan kondisi ekonomi mapan yang mampu melaksanakannya. Sementara itu, keluarga dari kalangan ekonomi rendah merasa terbebani dan mengalami keterasingan (alienasi) dari tradisi budaya mereka sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam teori Marx, hal ini menegaskan adanya hubungan erat antara basis ekonomi dan suprastruktur budaya. Namun demikian, pendekatan materialisme historis kerap dianggap terlalu mereduksi agama dan budaya sebagai sekadar cerminan dari struktur ekonomi. Dalam kenyataannya, tidak semua masyarakat mapan secara ekonomi turut menjalankan tradisi ini. Fakta tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi ini, di satu sisi, berkaitan dengan kemampuan material, namun di sisi lain juga mencerminkan manifestasi pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya. Tradisi ini tidak semata-mata dilandasi oleh kondisi ekonomi atau kepentingan kelas, tetapi juga oleh dorongan spiritual dan kesadaran religius. Oleh karena itu, studi ini diharapkan dapat memperkaya kajian Living Qur’an dengan menekankan pentingnya membaca realitas ekonomi sebagai bagian integral dalam pelestarian tradisi keagamaan di tengah masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: M. Yaser Arafat, M.A.
Uncontrolled Keywords: Khataman Al-Qur’an, Ekonomi, Materialisme
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.267 Islam dan Seni, Islam dan Budaya, Seni Islam, Budaya Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 01 Aug 2025 14:17
Last Modified: 01 Aug 2025 14:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72345

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum