MODUL AJAR BERBASIS BUDAYA KABUPATEN KULON PROGO DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

Nur Ikhsan Prayogo, NIM.: 18106000029 (2025) MODUL AJAR BERBASIS BUDAYA KABUPATEN KULON PROGO DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MODUL AJAR BERBASIS BUDAYA KABUPATEN KULON PROGO DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI) 18106000029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview
	Text (MODUL AJAR BERBASIS BUDAYA KABUPATEN KULON PROGO DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI) 18106000029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (19MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa modul ajar berbasis budaya Kabupaten Kulon Progo yang valid untuk memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep peserta didik dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Modul ajar ini memuat materi relasi dan fungsi yang ditujukan untuk peserta didik SMP/MTs kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan PPE yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: Planning (perencanaan), Production (produksi), dan Evaluation (evaluasi). Subjek uji coba produk dalam penilaian modul ajar melibatkan dua orang ahli, yaitu dosen pendidikan matematika. Adapun teknik analisis data menggunakan perhitungan nilai rata-rata dari hasil penilaian ahli pada uji kevalidan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada tahap planning diperoleh analisis kebutuhan dan analisis kurikulum sebagai dasar dalam pengembangan modul ajar; (2) pada tahap production dihasilkan rancangan modul ajar beserta instrumen penilaiannya; dan (3) pada tahap evaluation modul ajar yang dikembangkan dinyatakan valid berdasarkan penilaian ahli dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 135,5 dan presentase keidealan sebesar 84,69% dengan kategori “Sangat Baik”. Dengan demikian, produk pengembangan berupa modul ajar relasi dan fungsi memenuhi kriteria ketercapaian, yaitu valid dan layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang dapat memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep peserta didik.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item