KORUPSI DALAM DINASTI ILKHAN DAN PERLAWANANNYA PADA MASA GHAZAN KHAN (1295-1304 M)

Didin Sahidin, NIM: 08120010 (2012) KORUPSI DALAM DINASTI ILKHAN DAN PERLAWANANNYA PADA MASA GHAZAN KHAN (1295-1304 M). Skripsi thesis, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (730kB)

Abstract

Sebagai sebuah tindak kejahatan, korupsi termasuk ke dalam klasifikasi kejahatan yang luar biasa (extra-ordinary crimes). Praktik korupsi menjadi penyebab terjadinya ketidakadilan dan kekejaman. Begitu juga yang terjadi pada Dinasti Ilkhan, korupsi menjadi biang keladi berbagai permasalahan sosial yang terjadi. Korupsi di Dinasti Ilkhan dilakukan oleh para pemimpin, pejabat dan antek-anteknya. Ibarat bubuk makan kayu yang membuat kayu menjadi rapuh dan akhirnya menyebabkan dinding menjadi ambruk. Akibat korupsi tersebut, pemerintahan Dinasti Ilkhan berada dalam ambang kehancuran. Puncaknya, pada awal Ghazan Khan naik singgasana Ilkhan, kondisi keuangan sudah terkuras habis.. Dalam sejarah selalu mengenal perubahan, baik dilakukan oleh individu maupun kelompok. Ghazan Khan sebagai penguasa ketujuh dari Dinasti Ilkhan, tampil menjadi agent of change yang membawa perubahan pada Dinasti Ilkhan. Pada masanya, Dinasti Ilkhan mengalami kemajuan, bahkan pada masanya kota Tabriz dicap sebagai The Golden Age of Islam Post Baghdad. Salah satu yang menonjol dari pemerintahan Ghazan Khan adalah pemerintahannya yang dikenal sehat dari penyakit korupsi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha Ghazan Khan dan faktor pendukung dalam memberantas korupsi di Dinasti Ilkhan sehingga kondisi pemerintahan kembali terkendali, stabil bahkan menjadi maju. Untuk menganalisis perlawanan Ghazan Khan terhadap korupsi, digunakan teori konvensional Robert Phell. Ia mengatakan, salah satu cara yang paling baik untuk memerangi kejahatan semisal korupsi adalah dengan menghukum para penjahat atau pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya. Selain itu, dipakai juga pendekatan ilmu sosial profetik Kuntowijoyo. Pendekatan ini tidak hanya menjelaskan fenomena sosial, tetapi juga memberi petunjuk ke arah mana transformasi itu dilakukan, untuk apa dan oleh siapa. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut. Perlawanan Ghazan Khan terhadap korupsi meliputi tiga aspek. Pertama, reformasi birokrasi yang meliputi bidang moneter, fiskal dan hukum. Khusus dalam bidang hukum, Ghazan mencopot jabatan pejabat yang melakukan pelanggaran hukum, termasuk korupsi sampai melakukan eksekusi mati. Kedua adalah teladan dari Ghazan Khan. Sebagai seorang pemimpin, Ghazan adalah sosok yang memiliki integritas. Ia menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Ghazan juga dikenal sebagai pemimpin yang turun ke bawah, melihat keadaan masyarakatnya, baik secara langsung maupun dengan menyamar. Ketiga, ajaran Islam yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an yang secara eksplisit mengandung semangat antikorupsi, Ghazan transformasikan dalam setiap kebajikan dan kebijakannya. Dengan demikian, melalui penelitian ini mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi dan pembelajaran berupa model pemberantasan korupsi dalam perspektif sejarah Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 19 Apr 2013 17:02
Last Modified: 12 Aug 2015 10:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7277

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum