KONSEP FILANTROPI PADA IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) WAROENG SPESIAL SAMBAL YOGYAKARTA

Lulu Ilhamdatun, NIM.: 22200012013 (2025) KONSEP FILANTROPI PADA IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) WAROENG SPESIAL SAMBAL YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSEP FILANTROPI PADA IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) WAROENG SPESIAL SAMBAL YOGYAKARTA) 22200012013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (15MB) | Preview
	Text (KONSEP FILANTROPI PADA IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) WAROENG SPESIAL SAMBAL YOGYAKARTA) 22200012013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep filantropi dan implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Waroeng Spesial Sambal (Waroeng SS) di Yogyakarta. Sebagai perusahaan kuliner yang berkembang pesat, Waroeng SS tidak hanya berfokus pada aspek bisnis tetapi juga berupaya memberikan dampak sosial melalui berbagai program CSR dengan pendekatan filantropi. CSR pada dasarnya adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Jadi, bukan hanya sekadar kewajiban hukum, tetapi juga cara perusahaan menjaga reputasi, membangun relasi dengan stakeholder, dan ikut mendorong keberlanjutan sosial maupun lingkungan. Namun, dalam praktiknya, masih banyak CSR yang masih bersifat seremonial, sekadar formalitas, dan lebih menekankan citra perusahaan dibanding manfaat nyata. Akibatnya, kebutuhan mendasar masyarakat sering kali kurang tersentuh Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, program CSR Waroeng Spesial Sambal Yogyakarta berfokus pada bantuan sosial yang bersifat langsung dan cepat sehingga masih cenderung karitatif. Praktik ini sejalan dengan konsep altruism dalam teori giving behavior, yang menunjukkan pemberian tanpa pamrih dan didorong oleh empati terhadap kebutuhan masyarakat, serta mencerminkan nilai kepedulian dan budaya sedekah. Dari sisi penerima manfaat, program dipersepsikan positif karena memberi rasa diperhatikan, terbantu, dan aman bagi keberlangsungan lembaga sosial. Dampak nyata terlihat pada pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan rasa percaya diri, meskipun aspek pemberdayaan jangka panjang seperti kemandirian ekonomi dan peningkatan kapasitas belum sepenuhnya tampak. Namun demikian, terdapat indikasi positif berupa keterlibatan penerima yang semakin aktif dalam komunitas dan kegiatan sosial.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item