PROSES PENYEMBUHAN GANGGUAN MENTAL DI PONDOK TETIRAH ZIKIR YOGYAKARTA

Hammam Nashiruddin, NIM.: 22200012020 (2025) PROSES PENYEMBUHAN GANGGUAN MENTAL DI PONDOK TETIRAH ZIKIR YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PROSES PENYEMBUHAN GANGGUAN MENTAL DI PONDOK TETIRAH ZIKIR YOGYAKARTA) 22200012020_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview
	Text (PROSES PENYEMBUHAN GANGGUAN MENTAL DI PONDOK TETIRAH ZIKIR YOGYAKARTA) 22200012020_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (20MB) | Request a copy

Abstract

Kesehatan mental menjadi problem yang amat sangat sensitif bagi manusia, namun, di Indonesia masih terdapat kesenjangan yang luas berkaitan dengan cakupan dan akses pada pelayanannya. Pendekatan melalui psikososialspiritual sebagai upaya penyembuhan dalam mengurangi permasalahan gangguan mental, seperti yang dilakukan oleh pondok Tetirah Zikir. Melalui intervensi kebiasaan spiritual (mandi taubat, zikir, dan bermacam-macam ibadah) yang bersinggungan dengan interaksi sosial dan pemahaman psikologi. Penelitian ini membahas proses penyembuhan gangguan mental di pondok tetirah zikir Yogyakarta. Pendekatan melalui psikososia-spiritual seperti interaksi sosial, pendekatan psikologis, dan spiritual membantu santri memahami nilai intrinsik dan tujuan hidup mereka, menciptakan identitas yang lebih positif dan terarah, serta upaya memadukan afek (pengalaman perasaan) dan praktik fisik terhadap norma kolektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sumber data diperoleh dari wawancara dan artikel yang mendukung, dengan objek penelitian satu pengasuh, tiga pendamping, dan lima santri yang memenuhi persyaratan. Hasil penelitian, pendekatan psikososialspiritual (mandi taubat, salat, zikir, puasa, dan kegiatan rutin mingguan serta bulanan), berfungsi sebagai jangkar psikologis yang memberi rasa aman, stabilitas, dan tujuan hidup. Proses ini melibatkan pengenalan dan penerimaan diri yang lebih baik, di mana santri mulai melihat diri mereka bukan hanya sebagai individu yang sakit, tetapi juga sebagai hamba Tuhan yang berharga dan berpotensi untuk pulih dan berkembang. Praktik spiritual menawarkan kerangka kerja yang komprehensif untuk restrukturisasi kognitif, regulasi emosi, dan peningkatan hubungan sosial, yang semuanya esensial dalam proses penyembuhan gangguan mental.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item