STUDI TENTANG PERTUNJUKAN KESENIAN WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN ISLAM

Tatik Sugiyamti, NIM.: 89410896 (1994) STUDI TENTANG PERTUNJUKAN KESENIAN WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (STUDI TENTANG PERTUNJUKAN KESENIAN WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN ISLAM) 89410896_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (STUDI TENTANG PERTUNJUKAN KESENIAN WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN ISLAM) 89410896_BAB II sampai BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (39MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pertunjukan kesenian wayang kulit tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan Islam. Namun, pemanfaatan wayang kulit sebagai sarana pendidikan Islam masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya menjadikan kesenian wayang kulit sebagai media pendidikan Islam, materi-materi pendidikan Islam yang dapat disampaikan melalui lakon atau cerita, serta faktor-faktor yang mendukung pemanfaatannya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan telaah pustaka dan wawancara. Data dianalisis secara kualitatif dengan menelaah isi lakon-lakon wayang kulit, literatur kesenian, serta pandangan para narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan wayang kulit dapat berfungsi sebagai media pendidikan Islam melalui pemilihan lakon yang relevan, penggunaan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami, serta penyisipan pesan-pesan Islami dalam adegan seperti janturan, dialog, goro-goro, dan limbukan. Materi pendidikan Islam yang dapat disampaikan meliputi ajaran tauhid, akhlak dan moral, tasawuf, muamalah, politik dan pemerintahan, sejarah, iman, serta pendidikan kewanitaan Kesimpulannya, wayang kulit memiliki potensi besar sebagai media pendidikan Islam karena sifatnya yang komunikatif, menghibur, sekaligus mendidik. Agar potensi tersebut optimal, diperlukan kerja sama antara dalang, da’i, dan seniman untuk menyajikan pertunjukan yang memadukan unsur seni dengan nilai-nilai keislaman.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item