HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN DENGAN PENGAMALAN IBADAH PADA IBU-IBU DI KELURAHAN KRANGGAN KECAMATAN KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Siti Toharoh, NIM:.91211121 (1998) HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN DENGAN PENGAMALAN IBADAH PADA IBU-IBU DI KELURAHAN KRANGGAN KECAMATAN KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN DENGAN PENGAMALAN IBADAH PADA IBU-IBU DI KELURAHAN KRANGGAN KECAMATAN KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG) 91211121_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (16MB) | Preview
	Text (HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN DENGAN PENGAMALAN IBADAH PADA IBU-IBU DI KELURAHAN KRANGGAN KECAMATAN KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG) 91211121_BAB II sampai BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya aktivitas pengajian sebagai sarana pembinaan keagamaan bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu, dalam meningkatkan kualitas pengamalan ibadah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keaktifan ibu-ibu dalam mengikuti pengajian di Kelurahan Kranggan Kecamatan Kranggan, mengetahui tingkat pengamalan ibadah shalat dan puasa, serta menguji hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian dengan pengamalan ibadah tersebut. Populasi penelitian adalah ibu-ibu anggota pengajian di RW I sampai RW VI Kelurahan Kranggan dengan teknik pengumpulan data melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengamalan shalat ibu-ibu berada pada kategori sedang (60,00%), dengan pelaksanaan shalat wajib secara ajeg namun kurang memperhatikan aspek kebersihan. Tingkat keaktifan mengikuti pengajian juga berada pada kategori sedang (55,00%), di mana ibu-ibu cukup rutin hadir namun kurang berperan dalam kegiatan pengajian. Pengamalan puasa berada pada kategori sedang (55,00%), ditandai dengan pelaksanaan puasa Ramadhan tetapi masih kurang memperhatikan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian dengan pengamalan shalat dan puasa, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Faktor latar belakang pendidikan hanya sedikit memengaruhi hubungan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa keaktifan pengajian berkontribusi nyata dalam meningkatkan pengamalan ibadah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item