KOMODIFIKASI HALAL LIFESTYLE: STUDI KASUS SCARF MEDIA

Nabilah Tsuroya Basya, NIM.: 23200011091 (2025) KOMODIFIKASI HALAL LIFESTYLE: STUDI KASUS SCARF MEDIA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KOMODIFIKASI HALAL LIFESTYLE: STUDI KASUS SCARF MEDIA) 23200011091_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (KOMODIFIKASI HALAL LIFESTYLE: STUDI KASUS SCARF MEDIA) 23200011091_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengkaji fenomena berkembangnya media halal lifestyle di tengah meningkatnya kesadaran religius masyarakat Muslim Indonesia, melalui studi kasus pada Scarf Media. Di era digital yang terus berkembang, Scarf Media hadir sebagai salah satu pelopor yang memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan praktik halal lifestyle dalam berbagai aspek gaya hidup, mulai dari makanan, fashion, kecantikan, hingga layanan. Lebih dari sekadar interaksi dan penyebaran informasi, media sosial digunakan oleh Scarf Media sebagai platform untuk membentuk dan mempopulerkan tren halal lifestyle di kalangan Muslim urban. Fenomena ini mendorong munculnya proses komodifikasi halal lifestyle, dalam tesis ini merujuk pada proses di mana nilai-nilai keislaman, seperti halal lifestyle, dikemas dan dipasarkan melalui media sosial dalam bentuk konten, produk, dan simbol yang dapat dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada Maret – Mei 2025 melalui wawancara kepada CEO Scarf Media dan lima informan lainnya, dan observasi langsung seperti studi lapangan dan tidak langsung seperti menganalisis media sosial pada akun yang berkaitan. Tesis ini menunjukkan bahwa promosi halal lifestyle melalui media mencerminkan perpaduan antara ekspresi keagamaan dan strategi komersial. Melalui studi kasus pada Scarf Media, ditemukan bahwa media sosial dalam mengampanyekan halal lifestyle dimanfaatkan tidak hanya sebagai sarana dakwah, tetapi juga sebagai alat pemasaran yang membingkai nilai-nilai keislaman dalam bentuk konten visual, event, dan kolaborasi. Saya berargumen bahwa strategi ini memunculkan proses komodifikasi, di mana simbol dan praktik keagamaan diolah menjadi bagian dari gaya hidup yang dapat dikonsumsi. selain itu, penelitian ini menyoroti bahwa pemasaran praktik halal lifestyle dalam konteks ini merupakan bentuk penyesuaian terhadap perkembangan teknologi digital serta respons merupakan bentuk adaptasi terhadap perkembangan digital dan respons terhadap meningkatnya minat konsumen Muslim akan produk serta gaya hidup yang mencerminkan identitas keislaman.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item