PEREMPUAN NELAYAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM: STUDI KASUS DI DESA PANTAI SEDERHANA, MUARAGEMBONG, KAB. BEKASI

Resti Mirza Apriani, NIM.: 23200011142 (2025) PEREMPUAN NELAYAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM: STUDI KASUS DI DESA PANTAI SEDERHANA, MUARAGEMBONG, KAB. BEKASI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEREMPUAN NELAYAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM: STUDI KASUS DI DESA PANTAI SEDERHANA, MUARAGEMBONG, KAB. BEKASI)
23200011142_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (13MB) | Preview
[img] Text (PEREMPUAN NELAYAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM: STUDI KASUS DI DESA PANTAI SEDERHANA, MUARAGEMBONG, KAB. BEKASI)
23200011142_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (22MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menganalisis bagaimana interseksionalitas gender membentuk kerentanan perempuan nelayan di Desa Pantai Sederhana, Kabupaten Bekasi, dalam menghadapi banjir rob sebagai bagian dari krisis iklim. Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, penelitian ini menggali pengalaman tujuh perempuan nelayan dari beragam latar sosial yang menghadapi kerentanan berlapis seperti kemiskinan, usia lanjut, status kepala keluarga, keterbatasan pendidikan, dan marginalisasi spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan nelayan memikul beban ganda – terlibat dalam kerja produktif seperti mencari kerang, menyortir ikan, atau membantu tambak, sekaligus mengurus rumah tangga – dengan akses terbatas pada sumber daya, layanan publik, dan ruang pengambilan keputusan. Banjir rob tidak hanya mengganggu mata pencaharian dan mengikis aset, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan, kelelahan fisik, dan jarak tempuh kerja yang semakin jauh. Namun, mereka mengembangkan strategi adaptif berupa kemandirian ekonomi, dukungan keluarga dan jaringan informal, solidaritas dengan pemilik modal lokal untuk fleksibilitas utang, serta penguatan mental melalui praktik spiritual seperti dzikir, pengajian, dan membaca Al-Qur’an. Analisis teori agensi Sherry Ortner menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bentuk negosiasi dalam ruang yang terbatas, sedangkan pendekatan agensi etis Saba Mahmood mengungkapkan bahwa disiplin tubuh dan komitmen religius menjadi sumber kekuatan yang senyap namun berkelanjutan. Penelitian menyimpulkan bahwa ketidakadilan iklim yang dialami perempuan nelayan berakar pada relasi kuasa yang kompleks, namun ruang agensi yang mereka ciptakan memungkinkan navigasi hidup yang kontekstual, etis, dan bermakna. Temuan ini menegaskan perlunya kebijakan adaptasi iklim yang responsif gender dan berkeadilan sosial.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information / Supervisor: Ro’fah, M.A., Ph.D,
Uncontrolled Keywords: Perempuan Nelayan, Perubahan Iklim, Banjir Rob, Interseksionalitas Gender, Ketahanan Sosial, Agensi, Desa Pantai Sederhana, Masyarakat Sipil, Media Sosial
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial > 361.3 - Pekerjaan Sosial, Filantropi
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Filantropi, Kebencanaan, dan Pembangunan Berkelanjutan
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 15 Sep 2025 11:13
Last Modified: 15 Sep 2025 11:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72881

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum