PENYULUHAN AGAMA ISLAM BAGI PARA NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KABUPATEN BOYOLALI

Rohmad Sugiharto, NIM.: 90220727 (1998) PENYULUHAN AGAMA ISLAM BAGI PARA NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENYULUHAN AGAMA ISLAM BAGI PARA NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KABUPATEN BOYOLALI) 90220727_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (15MB) | Preview
	Text (PENYULUHAN AGAMA ISLAM BAGI PARA NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KABUPATEN BOYOLALI) 90220727_BAB II sampai BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (19MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembinaan keagamaan bagi para narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) sebagai upaya membangun kembali kesadaran religius, moral, dan sosial mereka. Penyuluhan agama Islam di Rutan Boyolali dipandang strategis karena mampu menjadi sarana pembinaan mental-spiritual untuk mencegah pengulangan tindak pidana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan penyuluhan agama Islam di Rutan Boyolali, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya. Jenis penelitian ini adalah studi lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap penyuluh agama, petugas Rutan, dan narapidana. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan kondisi nyata di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan agama Islam di Rutan Boyolali dilaksanakan melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti ceramah pengajian, pembinaan shalat lima waktu, pembinaan shalat Jumat, pengajaran membaca al-Qur’an, dan peringatan hari-hari besar Islam. Metode yang digunakan meliputi ceramah, tanya jawab, bimbingan individu, bimbingan kelompok, dan peragaan. Faktor pendukung pelaksanaan antara lain adanya kerja sama antarpenyuluh, dukungan pihak Rutan, tersedianya masjid dan sarana pembelajaran, serta partisipasi aktif narapidana. Adapun faktor penghambat meliputi keterbatasan jumlah penyuluh, ketidakhadiran penyuluh dari luar, perbedaan latar belakang pendidikan dan masa hukuman narapidana, serta kejenuhan petugas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyuluhan agama Islam di Rutan Boyolali cukup efektif dalam membina narapidana menuju kehidupan yang lebih religius dan bermoral. Namun demikian, peningkatan kualitas penyuluh, konsistensi pelaksanaan, serta dukungan sarana-prasarana masih diperlukan agar tujuan pembinaan dapat tercapai lebih optimal.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item