GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KLIEN RUANG TERBUKA CAMP ASSESSMENT DINAS SOSIAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

Siti Sakinah, NIM.: 21102050031 (2025) GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KLIEN RUANG TERBUKA CAMP ASSESSMENT DINAS SOSIAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KLIEN RUANG TERBUKA CAMP ASSESSMENT DINAS SOSIAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) 21102050031_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KLIEN RUANG TERBUKA CAMP ASSESSMENT DINAS SOSIAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) 21102050031_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kualitas pelayanan sosial di Camp Assessment pada bimbingan kelompok masih belum optimal sehingga diperlukan pengkajian kualitas pelayanan dengan berdasarkan Standar Operasional Prosedur lembaga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan klien ruang terbuka di rumah perlindungan sementara Camp Assessment Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan melalui teknik purposive sampling yang berdasar pada kriteria yang sudah ditentukan. Proses analisis data dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan teori sistem keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan klien ruang terbuka sudah cukup baik namun masih memerlukan peningkatan pelayanan untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang diterapkan, yakni responsiveness belum ditangani, penyediaan SDM belum ideal, dan belum menyesuaikan jangka waktu dalam SOP. Selain itu, ditemukan juga faktor pendukung dan penghambat kualitas pelayanan klien ruang terbuka. Faktor pendukung meliputi sarana prasarana yang memadai, kerja sama antar pendamping, bimbingan AMT, teknologi biometrik, dan petugas yang responsif. Sementara faktor penghambat meliputi penolakan dari keluarga, ketidakpahaman klien terhadap materi, serta keterbatasan anggaran.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item