Muh. Jamaluddin, NIM.: 18105010087 (2025) KONSEP KETUHANAN DALAM PANDANGAN SOEKARNO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONSEP KETUHANAN DALAM PANDANGAN SOEKARNO)
18105010087_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview |
|
|
Text (KONSEP KETUHANAN DALAM PANDANGAN SOEKARNO)
18105010087_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengkaji konsep ketuhanan dalam pemikiran Soekarno, terutama yang tercermin dalam sila pertama Pancasila dan juga dalam gagasannya mengenai konsep “Ketuhanan yang Berkebudayaan”. Sebagai tokoh sentral dalam proses pembentukan dasar negara sekaligus menjadi presiden pertama Indonesia, Soekarno tidak hanya merumuskan Pancasila sebagai landasan formal negara, namun juga meletakkan landasan filosofis-teologis sehingga gagasannya sangat berpengaruh dalam aspek keberagamaan di Indonesia. Misalnya, bentuk negara Indonesia tidak didasarkan pada agama (teokrasi), melainkan negara yang mengakomodir dan melindungi hak beragama. Dan, semua agama di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan dasar negara, namun semua agama berhak berkembang di Indonesia. Gagasan ketuhanan Soekarno yang lahir dari latar belakang kehidupan pribadinya yang plural serta pergaulannya dengan berbagai arus pemikiran dunia itu sangat mewarnai aspek-aspek dalam berbangsa dan bernegara. Dalam pandangannya, ketuhanan tidak boleh menjadi sumber konflik, tetapi harus menjadi landasan etis yang hidup berdampingan dengan semangat persatuan bangsa, penghormatan terhadap kebudayaan lokal, dan nasionalisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kepustakaan (library research). Data primernya berasal dari berbagai karya tulis Soekarno, dan data sekundernya berasal dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun, teknik analisis yang digunakan meliputi deskripsi dan interpretasi. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah, yakni (1) untuk memahami gagasan ketuhanan Soekarno dalam Pancasila dan dalam konsep “Ketuhanan yang Berkebudayaan”, serta (2) memahami analisis teologis terhadap konsep ketuhanan Soekarno dan pengaruhnya di Indonesia. Adapun temuan dari penelitian ini ada dua hal utama. Pertama, konsep ketuhanan dalam Pancasila bersifat inklusif, namun terikat oleh “dogma” nasionalisme sehingga setiap agama tidak boleh bertentangan dengan dasar negara. Lalu, konsep “Ketuhanan yang Berkebudayaan” merupakan usaha penting Soekarno dalam merumuskan tafsir agama di Indonesia agar bisa membumi, berakar pada kebudayaan luhur bangsa, dan menjadi sumber spiritualitas bangsa. Kedua, sebagai negarawan, Soekarno mengusung teologi yang terbuka dan menjadikan semangat keberagamaan sebagai landasan moril untuk gotong-royong dalam mewujudkan sosialisme dan membentuk nasionalisme Indonesia. Sebagai seorang Muslim, gagasan ketuhanan Soekarno mewujud teologi pembebasan yang progresif—memadukan Islam, rasionalitas, dan Marxisme sebagai upaya untuk melawan berbagai kezaliman. Di luar aspek rasional dan politis, banyak masyarakat melihat Soekarno sebagai sosok semi-mistis, bahkan ia diyakini sebagai Ratu Adil atau tokoh moksha yang suatu saat akan kembali. Hal ini menunjukkan kuatnya pengaruh karismatik Soekarno dalam imajinasi kolektif masyarakat Indonesia.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Adhika Alvianto, M.Pd. |
| Uncontrolled Keywords: | Pemikiran Soekarno, Pancasila, Ketuhanan, Islam |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqidah dan Ilmu Kalam |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 19 Sep 2025 09:39 |
| Last Modified: | 19 Sep 2025 09:39 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73128 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
