Abdulloh Basith, NIM.: 18105030103 (2025) PENAFSIRAN HAMKA TERHADAP Q.S. HUD (11):121-123 DAN RELEVANSINYA DENGAN KRISIS SPIRITUAL MANUSIA KONTEMPORER. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PENAFSIRAN HAMKA TERHADAP Q.S. HUD (11):121-123 DAN RELEVANSINYA DENGAN KRISIS SPIRITUAL MANUSIA KONTEMPORER)
18105030103_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview |
|
|
Text (PENAFSIRAN HAMKA TERHADAP Q.S. HUD (11):121-123 DAN RELEVANSINYA DENGAN KRISIS SPIRITUAL MANUSIA KONTEMPORER)
18105030103_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang “Penafsiran HAMKA terhadap Q.S Hūd (11):121-123 dan Relevansinya dengan Krisis Spiritual Manusia Modern”. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kondisi dunia dewasa ini yang mana banyak kerusakan yang terjadi akibat ulah manusia. Rakus dan tamak menjadi alasan utama sehingga banyak didapati kejahatan dan kriminalitas yang dilakukan. Berbagai krisis pada akhirnya banyak dialami oleh manusia dewasa ini, dari mulai krisis lingkungan, krisis ekonomi hingga krisis keuangan. Krisis-krisis tersebut diduga merupakan manifestasi dari krisis spiritual yang dialami oleh manusia, sehingga muncul banyak problematika yang dialami oleh manusia saat ini. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu menjelaskan atau mendeskripsikan model pemikiran HAMKA khususnya pada penafsirannya atas Q.S. Hūd (11):121-123 dan kemudian menganalisa pemikiran atau penafsiran tokoh dan tema yang dibahas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran HAMKA terhadap Q.S. Hūd (11):121-123 menyebutkan bahwa sejauh manusia melangkah tidak akan lepas dari pengawasan Allah SWT, dan Allah SWT adalah penentu hasil akhir dari usaha-usaha yang manusia lakukan. Menurut analisa penulis HAMKA dalam penafsirannya atas ayat-ayat tersebut selalu menekankan keterbatasan manusia pada pengetahuan dan usahanya, kemudian juga menekankan posisi manusia adalah sebagai hamba di dunia ini dan selayaknya juga berserah diri pada keputusan Tuhan. Kemudian penafsiran tersebut relevan terhadap kondisi krisis spiritual manusia saat ini yang cenderung materialistis dan menganggap hasil hidupnya ditentukan penuh oleh usahanya sendiri. Penafisaran tersebut kemudian menawarkan solusi untuk problematika yang seringkali dihadapi oleh manusia modern. Konsep penghambaan dan sikap berserah diri kepada Tuhan dianggap mampu mengembalikan sisi spiritual manusia saat ini. Hal itu dapat mengontrol sifat rakus dan tamak yang dimiliki oleh manusia, sehingga kerusakan-kerusakan yang sudah menjamur di dunia ini dapat dicegah dan ditangani dengan baik.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Aida Hidayah S.Th.I., M.Hum. |
| Uncontrolled Keywords: | Tafsir HAMKA, Spiritual, Tafsir Al-Azhar |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 19 Sep 2025 11:09 |
| Last Modified: | 19 Sep 2025 11:09 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73138 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
