KONSTRUKSI SOSIAL TERHADAP JILBAB SYAR’I DAN STYLISH PADA MUSLIMAH JAMAAH KAJIAN MASJID NURUL ASHRI DERESAN YOGYAKARTA

Ummahatul Choiroh, NIM.: 18105040040 (2025) KONSTRUKSI SOSIAL TERHADAP JILBAB SYAR’I DAN STYLISH PADA MUSLIMAH JAMAAH KAJIAN MASJID NURUL ASHRI DERESAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSTRUKSI SOSIAL TERHADAP JILBAB SYAR’I DAN STYLISH PADA MUSLIMAH JAMAAH KAJIAN MASJID NURUL ASHRI DERESAN YOGYAKARTA) 18105040040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview
	Text (KONSTRUKSI SOSIAL TERHADAP JILBAB SYAR’I DAN STYLISH PADA MUSLIMAH JAMAAH KAJIAN MASJID NURUL ASHRI DERESAN YOGYAKARTA) 18105040040_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi dan konstruksi sosial terhadap praktik berjilbab syar’i dan stylish di kalangan muslimah jamaah kajian Masjid Nurul Ashri, Deresan, Yogyakarta. Dilatarbelakangi oleh fenomena keragaman pemakaian jilbab di kalangan muslimah, meskipun memiliki sumber ajaran yang sama yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap informan yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipologi jilbab pada muslimah jamaah kajian Masjid Nurul Ashri, Deresan, Yogyakarta yakni jilbab instan, jilbab pashmina, jilbab segi empat, jilbab dengan cadar, dan lain-lain. Terdapat dua tipologi utama jilbab, yaitu jilbab syar’i dan stylish. Jilbab syar’i lebih mengedepankan pemenuhan syariat Islam dengan karakteristik menutup aurat secara sempurna dan sederhana. Sementara jilbab stylish cenderung mengutamakan estetika dan kenyamanan, bentuk serta model yang mengikuti tren mode. Menggunakan teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dalam pisau analisisnya. Konstruksi sosial terhadap kedua tipologi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti keluarga, persepsi atau pemahaman tentang jilbab, lingkungan pendidikan, lingkungan pertemanan, serta media sosial. Dalam proses konstruksi sosial menurut teori Berger dan Luckmann, pemilihan jilbab merupakan hasil dari dialektika antara eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Dengan demikian, pemakaian jilbab bukan hanya ekspresi religius, tetapi juga refleksi dari identitas, kesadaran spiritual, dan dinamika sosial-budaya para muslimah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item