STIGMA SOSIAL MASYARAKAT INTELEKTUAL LAKI-LAKI DALAM FILM TUHAN IZINKAN AKU BERDOSA

Misbahul Munir, NIM.: 21105040081 (2025) STIGMA SOSIAL MASYARAKAT INTELEKTUAL LAKI-LAKI DALAM FILM TUHAN IZINKAN AKU BERDOSA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STIGMA SOSIAL MASYARAKAT INTELEKTUAL LAKI-LAKI DALAM FILM TUHAN IZINKAN AKU BERDOSA)
21105040081_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (STIGMA SOSIAL MASYARAKAT INTELEKTUAL LAKI-LAKI DALAM FILM TUHAN IZINKAN AKU BERDOSA)
21105040081_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa merepresentasikan kompleksitas dinamika sosial dalam institusi pendidikan dan keagamaan, khususnya terkait fenomena stigma sosial yang muncul akibat penyalahgunaan kekuasaan oleh figur berotoritas simbolik seperti dosen, kiai, dan teman sebaya. Berbeda dari penelitian terdahulu yang lebih banyak menyoroti tema moralitas atau konflik dalam film, penelitian ini menawarkan analisis mengenai representasi tanda-tanda stigma sosial dan pengaruhnya terhadap masyarakat intelektual laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan bagaimana tanda-tanda stigma sosial direpresentasikan dalam film Tuhan Izinkan Aku Berdosa serta bagaimana stigma tersebut memengaruhi konstruksi identitas masyarakat intelektual laki-laki. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mengungkap makna denotatif, konotatif, dan mitos dalam representasi stigma sosial, serta teori stigma sosial dari Erving Goffman untuk menganalisis proses pelabelan dan pembentukan stigma dalam konteks otoritas simbolik. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis visual dan naratif terhadap adegan-adegan kunci dalam film, dengan fokus pada simbol, makna budaya, dan identitas sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma sosial dalam film direpresentasikan melalui simbol-simbol keagamaan dan akademik yang tidak hanya membentuk citra moral, tetapi juga memengaruhi reputasi pribadi dan institusional tokoh-tokoh intelektual. Proses terbentuknya stigma dimulai dari pelabelan negatif terhadap figur intelektual yang melakukan penyimpangan moral, yang kemudian berkembang menjadi stigma sistemik karena posisi mereka sebagai pemegang otoritas simbolik. Temuan ini juga mengungkap bahwa film tidak hanya memotret dampak stigma terhadap individu, tetapi juga terhadap institusi simbolik seperti kampus dan pesantren. Dengan membongkar makna simbolik tersebut, penelitian ini menegaskan peran film sebagai medium budaya yang mampu merefleksikan sekaligus membentuk konstruksi stigma sosial terhadap masyarakat intelektual.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Dr. Adib Sofia, S,S., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Stigma Sosial, Masyarakat Intelektual, Film
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 301 Sosiologi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 22 Sep 2025 09:26
Last Modified: 22 Sep 2025 09:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73203

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum