SUAMI MAFQUD SEBAGAI ALASAN ISTERI MENUNTUT PERCERAIAN (STUDI ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 1995-1997)

Masykuri, NIM.: 91311132 (1999) SUAMI MAFQUD SEBAGAI ALASAN ISTERI MENUNTUT PERCERAIAN (STUDI ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 1995-1997). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SUAMI MAFQUD SEBAGAI ALASAN ISTERI MENUNTUT PERCERAIAN (STUDI ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 1995-1997)) 91311132_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (9MB) | Preview
	Text (SUAMI MAFQUD SEBAGAI ALASAN ISTERI MENUNTUT PERCERAIAN (STUDI ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 1995-1997)) 91311132_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (25MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji permasalahan suami mafqud (hilang dan tidak diketahui keberadaannya) yang dijadikan alasan oleh istri untuk menuntut perceraian. Latar belakang masalahnya adalah ketidakjelasan status dan penderitaan yang dialami istri akibat hilangnya suami, padahal perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Islam membolehkan perceraian dalam keadaan darurat, dan dalam kasus suami mafqud, hakim berwenang untuk memutus perkara guna memberikan kepastian hukum bagi istri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis alat-alat bukti serta pertimbangan hukum yang digunakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Yogyakarta dalam memutus perkara cerai gugat dengan alasan suami mafqud. Menggunakan metode penelitian dokumentasi dengan pendekatan deskriptif analitis, data dikumpulkan melalui wawancara dengan hakim dan studi dokumen putusan Pengadilan Agama Yogyakarta tahun 1995-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembuktian yang dilakukan oleh Majelis Hakim telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Selain itu, putusan pengadilan yang mempertimbangkan asas kemaslahatan dinilai telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Majelis Hakim memilih menjatuhkan putusan cerai daripada mempertahankan perkawinan yang akan lebih menyiksa penggugat, baik lahir maupun batin.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item