Okta Viano Galih Sadewo, NIM.: 20101020038 (2024) PRO-KONTRA TENTANG SUKSESI KEPEMIMPINAN DI KESULTANAN DEMAK TAHUN 1549-1554 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PRO-KONTRA TENTANG SUKSESI KEPEMIMPINAN DI KESULTANAN DEMAK TAHUN 1549-1554 M)
20101020038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (PRO-KONTRA TENTANG SUKSESI KEPEMIMPINAN DI KESULTANAN DEMAK TAHUN 1549-1554 M)
20101020038_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Para wali memiliki peran yang besar dalam menyebarkan agama Islam di Kesultanan Demak, namun kenyataannya terdapat perbedaan pendapat ketika suksesi kepemimpinan di Kesultanan Demak. Faktanya seperti yang terjadi di Kesultanan Demak, saat Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga memiliki dua pandangan berbeda lantaran Sunan Kudus yang berpihak ke Arya Penangsang, sedangkan Sunan Kalijaga berpihak ke Jaka Tingkir. Adapun untuk mengupas penelitian ini, peneliti menggunakan rumusan masalah antara lain, kondisi Kesultanan Demak sebelum pro-kontra suksesi kepemimpinan, perspektif Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga tentang suksesi kepemimpinan, dan implikasi suksesi kepemimpinan. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memahami pro-kontra serta penyebabnya pada saat suksesi kepemimpinan di Kesultanan Demak. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan sosiologi oleh Max Weber dan dibantu dengan teori konflik oleh Lewis A. Coser. Penelitian ini adalah penelitian sejarah, maka digunakan empat langkah penelitian yaitu heuristik atau pengumpulan sumber, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi atau penafsiran dari data-data sejarah yang diperoleh, dan historiografi atau menuliskan kembali sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pro-kontra tentang suksesi kepemimpinan di Kesultanan Demak terdapat perbedaan pendapat antara Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga. Kondisi Kesultanan Demak sebelum pro-kontra terkait suksesi dipimpin oleh Sunan Prawoto, ia hanya menjabat sebagai raja selama 3 tahun setelah dibunuh oleh bawahan dari Arya Penangsang yakni Rangkud. Setelah terbunuhnya Sunan Prawoto, situasi politik di Kesultanan Demak menjadi kalut karena ada perbedaan pendapat antara Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga saat suksesi kepemimpinan. Sunan Kudus berpihak ke Arya Penangsang, sedangkan Sunan Kalijaga berpihak ke Jaka Tingkir. Sunan Kudus berpihak ke Arya Penangsang karena ia merupakan muridnya dan juga seorang yang memiliki trah Demak atau keturunan langsung dari Raden Patah. Adapun Sunan Kalijaga berpihak ke Jaka Tingkir karena dianggap cakap dalam memimpin sebuah pemerintahan, serta mendapat dukungan dari rakyat Demak. Dengan adanya pro-kontra antara Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga justru menimbulkan sebuah konflik yang mengakibatkan tewasnya Arya Penangsang serta berubahnya Kesultanan Demak menjadi Kadipaten Demak.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Dr. Maharsi, M.Hum. |
| Uncontrolled Keywords: | Pro-Kontra, Kesultanan Demak, Suksesi Kepemimpinan |
| Subjects: | 900 Sejarah, Biografi, dan Geografi > 950 Sejarah Asia > 959.8 Sejarah Indonesia |
| Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 26 Sep 2025 11:15 |
| Last Modified: | 26 Sep 2025 11:15 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73386 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
