TINJAUAN TERHADAP IBN HAZM DAN PANDANGAN TENTANG ISTISHAB

Abdul Basith Junaidy, NIM.: 92311719 (1997) TINJAUAN TERHADAP IBN HAZM DAN PANDANGAN TENTANG ISTISHAB. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN TERHADAP IBN HAZM DAN PANDANGAN TENTANG ISTISHAB) 92311719_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview
	Text (TINJAUAN TERHADAP IBN HAZM DAN PANDANGAN TENTANG ISTISHAB) 92311719_BAB II sampai BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Ibn Hazm Adalah mujtahid yang paling menggunakan istishab, sedab dialah ulama mujtahid yang menolak berbagai bentuk ijtihad. Ibn Hazm memakai istishab sebagai dalil Ketika nass al Qur’an dan as-Sunnah serta ijma sahabat tidak mampu menjelaskan hukum suatu persoalan. Bagaimanapun juga istishab telah banyak membuka peluang untuk berijtihad bagi Ibn Hazm melebihi para mujtahid yang lain ketika tidak ada nass dalam persoalan tersebut. Hal ini membuat orang bertanya-tanya tentang sejauh mana Ibn Hazm menerapkan istishab dalam penetapan hukum Islam. Tujuan penelitian ini adalah : mengetahui konsep Ibn Hazm mengenai istishab dan mengetahui ruang lingkup dan acara penerapan istishab menurut Ibn Hazm Ketika tidak ada nass. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode literair dan deskriptik analitik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini Adalah sosio-historis. Data dianalisis dengan metode induksi dan deduksi. Hasil penelitian ini adalah : Istishab menurut Ibn Hazm tetap berlaku hukum yang berdasarkan pada nass atau ijma’, Ibn Hazm menerapkan Istishab dalam bidang muamalah sama luasnya dengan bidang ibadah. Bahkan dalam bidang muamalah Ibn Hazm terkesan lebih sempit disbanding Jumhur.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item