TARI TOPENG CIREBON KESENIAN YANG DIISLAMKAN

NURUL FITRI, NIM. 07120027 (2013) TARI TOPENG CIREBON KESENIAN YANG DIISLAMKAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (TARI TOPENG CIREBON KESENIAN YANG DIISLAMKAN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TARI TOPENG CIREBON KESENIAN YANG DIISLAMKAN)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (351kB)

Abstract

Cirebon merupakan wilayah yang ada di Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di Pesisir utara Jawa yang biasa disebut jalur Pantura. Di Wilayah Cirebon terdapat beraneka ragam kesenian, salah satunya adalah Tari Topeng Cirebon. Tari Topeng telah tumbuh dan berkembang sejak abad ke 10-16 Masehi di Jawa Timur, pada masa pemerintahan Raja Jenggalayakni Prabu Amiluhur atau Prabu Panji Dewa. Melalui seniman jalanan (pengamen) Tari Topeng akhirnya masuk ke Cirebon kemudian mengalami perpaduan dengan Islam. Hasil dari perpaduan budaya tersebut kemudian diberi nama Tari Topeng Cirebon. Disebut Tari Topeng, karena penarinya menggunakan topeng atau kedok saat menari. Tari Topeng terkadang dimainkan oleh satu penari atau tarian solo, bisa juga dimainkan oleh beberapa orang. Daerah Cirebon memiliki berbagai macam bentuk kesenian, Tari Topeng Cirebon masih banyak diminati oleh masyarakat, ini terbukti dari keberadaanya sampai sekarang yang masih sering mengadakan pertunjukan. Hal tersebut menjadi alasan ketertarikan peneliti untuk mengadakan penelitian tentang Tari Topeng Cirebon yang lebih mendalam. Hal lain yang membuat tertarik untuk diteliti yaitu, pada masa Cirebon menjadi pusat penyebaran agama Islam, Tari Topeng Cirebon mengalami banyak perubahan dan perkembangan baik dalam hal, gerak, cerita, kostum, dan fungsinya. Pada mulanya Tari Topeng hanya dijadikan sebagai sarana pemujaan, dan media hiburan saja, kemudian oleh Sunan Kalijaga dijadikan media dakwah penyebaran agama Islam. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa adanya nilai-nilai Islam pada kesenian Tari Topeng Cirebon. Maka ada tigamasalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu, pertama bagaimanakah sejarah perkembangan Tari Topeng Cirebon, kedua apakah fungsiTari Topeng Cirebon dalam masyarakat, dan yang ketigaadakah nilai-nilai Islam pada kesenian Tari Topeng Cirebon. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Akulturasi dengan pendekatan Antropologi budaya yaitu suatu pendekatan yang menitikberatkan pada seluruh cara hidup manusia yang mengungkapkan nilai-nilai yang mendasari perilaku budayanya. Metode yang digunakanadalah metode penelitian budaya dengan jenis penelitian kualitatif,yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa pernyataan atau keterangan bukan berupa angka,yaitu ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari pelaku (subyek). Tahap pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, dilakukan verifikasi atau pengujian sumber melalui kritik intern yaitu pengujian atas kredibilitas sumber. Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan model ofartinya realitas fenomena sosial budaya yang kemudian ditafsirkan atau dipahami.Kemudiantahapan terakhir adalah penulisan laporan penelitian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 24 Apr 2013 16:02
Last Modified: 20 Aug 2015 15:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7361

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum