ANALISIS PEMBUATAN SABUN ANTISEPTIK CAIR DARI EKSTRAK DAUN KITOLOD SEBAGAI ALTERNATIF PRAKTIKUM MATERI KOLOID DI SMA

Nurul ‘Aini, NIM.: 21104060009 (2025) ANALISIS PEMBUATAN SABUN ANTISEPTIK CAIR DARI EKSTRAK DAUN KITOLOD SEBAGAI ALTERNATIF PRAKTIKUM MATERI KOLOID DI SMA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (ANALISIS PEMBUATAN SABUN ANTISEPTIK CAIR DARI EKSTRAK DAUN KITOLOD SEBAGAI ALTERNATIF PRAKTIKUM MATERI KOLOID DI SMA) 21104060009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (ANALISIS PEMBUATAN SABUN ANTISEPTIK CAIR DARI EKSTRAK DAUN KITOLOD SEBAGAI ALTERNATIF PRAKTIKUM MATERI KOLOID DI SMA) 21104060009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Implementasi kurikulum merdeka menuntut pembelajaran aplikatif melalui pembelajaran praktikum. Pelaksanaan praktikum materi koloid di sekolah sering terkendala waktu, alat, bahan, dan tidak ada panduan praktikum. Diperlukan desain praktikum sederhana, mudah, dan terjangkau. Salah satu alternatif desain praktikum yang dapat diterapkan adalah pembuatan sabun antiseptik cair ekstrak daun kitolod (Isotoma longiflora) yang mengandung senyawa bioaktif (alkaloid, flavonoid, saponin) sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pembuatan sabun antiseptik cair dari ekstrak daun kitolod serta mengevaluasi potensinya sebagai alternatif pembelajaran koloid di SMA. Penelitian ini menggunakan metode Design-Based Research (DBR) melalui tahap analisis masalah, perancangan prototipe, evaluasi, dan refleksi. Tahap analisis masalah dilakukan melalui studi literatur terkait kurikulum merdeka dan wawancara guru kimia. Perancangan prototipe berupa pembuatan sabun antiseptik cair ekstrak daun kitolod. Tahap evaluasi dilakukan berdasarkan percobaan berulang terkait pembuatan sabun antiseptik cair sampai diperoleh sabun yang sesuai, adapun tahapan refleksi yaitu menilai kelayakan produk sebagai media pembelajaran. Pengambilan data dilakukan melalui angket dan wawancara 2 guru kimia dan 11 siswa SMA, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain praktikum pembuatan sabun antiseptik cair dari ekstrak daun kitolod relevan dengan Capaian Pembelajaran (CP) materi koloid pada Kurikulum Merdeka. Produk sabun cair yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembersih dan pH yang sesuai sehingga aman digunakan untuk kulit. Wawancara dan angket yang diberikan kepada guru kimia dan siswa menunjukkan praktikum pembuatan sabun antiseptik cair ini relevan, bermanfaat, dan sesuai dengan materi koloid sehingga dapat diterapkan sebagai alternatif pembelajaran koloid.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item