Ahmad Idrus Jamalullail, NIM.: 18105010088 (2025) DIALEKTIKA IMAN DAN HAL YANG MEMBATALKAN KEIMANAN PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI: ANALISIS FILOSOFIS TERHADAP KONSEPSI SAYYID HUSAIN AFANDI AL-TARABALIS AL-JISR DALAM KITAB AL-HUSUL AL-HAMIDIYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (DIALEKTIKA IMAN DAN HAL YANG MEMBATALKAN KEIMANAN PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI: ANALISIS FILOSOFIS TERHADAP KONSEPSI SAYYID HUSAIN AFANDI AL-TARABALIS AL-JISR DALAM KITAB AL-HUSUL AL-HAMIDIYAH)
18105010088_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview |
|
|
Text (DIALEKTIKA IMAN DAN HAL YANG MEMBATALKAN KEIMANAN PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI: ANALISIS FILOSOFIS TERHADAP KONSEPSI SAYYID HUSAIN AFANDI AL-TARABALIS AL-JISR DALAM KITAB AL-HUSUL AL-HAMIDIYAH)
18105010088_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini menganalisis secara mendalam dialektika iman dan hal-hal yang membatalkannya dari perspektif epistemologi Sayyid Husain Afandi al-Tarabalis Al-Jisr (w. 1327 H/1909 M) dalam kitabnya Al-Husul Al-Hamidiyah li Syarh al-Qasidah al-Hamidiyah fi Tauhid. Fokus penelitian ini adalah bagaimana Al-Jisr mengonstruksi konsep keimanan sebagai bentuk pengetahuan yang valid dan bagaimana ia mengidentifikasi akar epistemologis dari pembatalan iman. Al-Jisr mengonstruksi iman sebagai tasdiq (pembenaran) hati yang mantap, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan melalui amal perbuatan. Ia secara tegas memandang iman sebagai ma'rifah (pengetahuan) dan keyakinan rasional, yang harus didasarkan pada dalil-dalil aqli (rasional) dan naqli (wahyu) yang meyakinkan. Fondasi epistemologis iman dibangun di atas argumen kosmologis (huduth al-alam) yang membuktikan eksistensi Allah sebagai Pencipta, serta pemahaman mendalam terhadap sifat-sifat wajib Allah yang dibuktikan secara rasional. Mukjizat dan wahyu berfungsi sebagai bukti empiris dan otoritatif yang memvalidasi kenabian dan ajaran Islam, melengkapi keterbatasan akal. Metodologi Al-Jisr yang harmonis antara akal dan wahyu, pendekatan komparatif-kritis, dan integrasi ilmu pengetahuan modern, menunjukkan upayanya membangun iman yang rasional dan tahan uji di tengah tantangan intelektual zamannya. Adapun hal-hal yang membatalkan iman, Al-Jisr mengklasifikasikannya ke dalam kufr (kekufuran), nifaq (kemunafikan), dan riddah (kemurtadan), yang berakar pada kesalahan penalaran, penolakan bukti (seperti skeptisisme, materialisme, ateisme), pengaruh bid'ah, dan taklid buta. Konsekuensi dari pembatalan iman adalah hilangnya ma'rifah dan yaqin (kepastian), yang berujung pada kesesatan intelektual dan kebingungan spiritual. Al-Jisr menawarkan penguatan dalil aqli dan naqli, penjelasan konsep yang detail, serta kritik terhadap argumen lawan sebagai metodologi untuk menghadapi pembatalan iman. Penelitian ini menunjukkan relevansi pemikiran Al-Jisr dalam konteks tantangan epistemologis kontemporer, memberikan wawasan untuk penguatan akidah umat Islam di era modern.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Dr. Mutiullah, S.Fil.I. M.Hum |
| Uncontrolled Keywords: | epistemologi; iman; pembatal iman; Sayyid Husain Afandi al-Tarabalis Al-Jisr; Al-Husul Al-Hamidiyah. |
| Subjects: | Iman |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1) |
| Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
| Date Deposited: | 16 Oct 2025 07:54 |
| Last Modified: | 16 Oct 2025 07:54 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73680 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
