PELESTARIAN HUTAN WONOSADI DI GUNUNGKIDUL PERSPEKTIF EKO-SUFISME

Nursidi, NIM.: 18105010089 (2025) PELESTARIAN HUTAN WONOSADI DI GUNUNGKIDUL PERSPEKTIF EKO-SUFISME. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PELESTARIAN HUTAN WONOSADI DI GUNUNGKIDUL PERSPEKTIF EKO-SUFISME)
18105010089_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PELESTARIAN HUTAN WONOSADI DI GUNUNGKIDUL PERSPEKTIF EKO-SUFISME)
18105010089_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Hutan Wonosadi merupakan satu-satunya hutan yang dikelola secara adat di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya berada di Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Keberadaan hutan ini memiliki peran penting dalam menopang kehidupan masyarakat, baik secara ekologis maupun spiritual. Pengelolaan hutan yang berbasis kearifan lokal, seperti upacara adat tahunan, mencerminkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan sebagai warisan leluhur dan tanggung jawab lintas generasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pelestarian Hutan Wonosadi oleh masyarakat Desa Beji melalui perspektif Eko-sufisme. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan metode pengumpulan data berupa observasi langsung dan wawancara mendalam kepada tokoh masyarakat, pengelola hutan, dan warga setempat. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan kerangka konsep eko-sufisme yang menekankan hubungan spiritual antara manusia dan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian Hutan Wonosadi tidak hanya dilakukan atas dasar kebutuhan ekologis, tetapi juga dimaknai sebagai bentuk ibadah dan penghormatan terhadap ciptaan Allah. Kesadaran ekologis masyarakat tercermin dalam perilaku menjaga hutan. Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Desa Beji melalui pedoman sapa sing paring urip (Siapa yang memberi hidup), sapa sing ngurip-urip (Siapa yang merawat), sapa sing nguripi (Siapa yang memberi hidup), lan apa sambekalaning urip (Hal-hal yang bisa membuat kita celaka) menjadi dasar etis dalam merawat alam secara berkelanjutan. Kearifan lokal dan spiritualitas Islam saling berkelindan dalam membentuk etika lingkungan yang kontekstual dan relevan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: pelestarian; Hutan Wonosadi; etika lingkungan
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.261 Islam dan Filsafat, Filsafat Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 16 Oct 2025 07:57
Last Modified: 16 Oct 2025 07:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73698

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum